News  

Lato-lato Timbulkan Suara Bising, Sekolah di Semarang Melarang Siswa Membawa Lato-lato

Lato-lato Timbulkan Suara Bising, Sekolah di Semarang Melarang Siswa Membawa Lato-lato
Lato-lato Timbulkan Suara Bising, Sekolah di Semarang Melarang Siswa Membawa Lato-lato | Foto : Halodoc.com

Salingka Media, Semarang – Permainan lato-lato timbulkan suara bising meskpun hingga saat ini, permainan tradisional lato-lato dimainkan oleh banyak kalangan hampir di mana-mana. Mulai dari lingkungan sekolah, perkantoran, desa, taman, hingga rumah sakit.

Humas SMPN 39 Semarang M Agus Khamid Arif mengatakan, meski terdengar agak nyaring, sejumlah besar siswa SMPN 39 Semarang bermain lato-lato selama dua minggu terakhir sehingga mengganggu proses pembelajaran di lingkungan sekolah.

“Karena anak-anak tidak ingat dengan waktu saat bermain dengan lato-lato, dan saat kelas kosong dan guru pindah kelas, ada yang bermain, sehingga tanpa disadari mengganggu pembelajaran di pelajaran berikutnya,” kata Agus, Rabu, 11 Januari 2023.

Untuk memudahkan pembelajaran, pihaknya kini melarang siswa membawa lato-lato, dan mengimbau mereka bermain sesuai tempatnya dan tidak mengganggu orang lain.

“Akhirnya saat ini kami imbau anak-anak jangan dibawa karena mengganggu,” sambungnya.

Bahkan, sekolah yang memiliki brand pelestarian permainan tradisional ini mengapresiasi viral lato-lato yang berhasil menjauhkan anak-anak dari elektronik.

“Sebenarnya tidak ada yang salah dengan lato-lato, permainan ini dapat membuat anak mengurangi dalam pemakaian gadget, yang pada akhirnya dapat melatih motorik dan memupuk kesabaran anak.” Tambahnya.

Erwan Rachmat, Kepala Dinas Pembinaan SMP Disdik Kota Semarang, sependapat dengan Agus.

Baca Juga :  Polsek Padang Utara Tangkap Kawanan Pelaku Pemalakan Di Pantai Padang

Ia menyebutkan perlunya pendidikan agar anak-anak bisa bermain lato-lato sesuai dengan posisinya.

Pihaknya sangat setuju dengan himbauan pihak sekolah untuk melarang siswa membawa lato-lato ke lingkungan sekolah.

“Kalau ada sekolah yang melarang, saya dukung, kalau memang meresahkan, karena sekolah yang paham situasi di sekolah itu sendiri, yang penting diedukasikan,” terangnya.

Erwan menegaskan, tidak hanya lato-lato, permainan lain yang berpotensi mengganggu pembelajaran juga memerlukan edukasi dan pendampingan.

Dapatkan update berita salingkamedia.com di akun facebook salingka media @salingkamedia serta twitter salingka media @salingkamedia dan ikuti juga kami di Google News pada link ini Salingka Media Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *