Salingka Media, Padang – Kejadian memilukan kembali menyelimuti kawasan pesisir Kota Padang. Setelah hilang terseret arus kuat sejak Minggu sore, seorang remaja berusia 17 tahun yang dikenal dengan nama Marcel, akhirnya ditemukan tidak bernyawa pada Senin pagi (20/10/2025). Jasad pemuda warga Jalan Berok Nipah II, Kelurahan Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat itu, ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB. Penemuan ini mengakhiri pencarian intensif yang melibatkan berbagai unsur tim penyelamat.
Menurut informasi awal yang dihimpun tim redaksi, sebelum musibah itu terjadi, Marcel bersama rekan-rekannya tengah asyik bermain sepak bola di tepi pantai. Mereka kemudian memutuskan untuk berenang di laut, namun nahas, Marcel dikabarkan hilang setelah Terseret Ombak Pantai Padang yang memang sedang tinggi saat itu. Kejadian ini sontak memicu operasi pencarian besar-besaran oleh Balawista Padang dan tim SAR gabungan.
Proses penemuan jasad korban terjadi di sekitar batu grib yang berada di Pantai Padang. Taufik, salah satu anggota tim SAR dari Balawista Padang, menjadi orang pertama yang menyadari adanya kejanggalan. “Seketika saya melihat ada bentuk tubuh manusia mengambang di dekat batu grib,” ungkap Taufik saat ditemui di lokasi kejadian. “Warga di sekitar juga melihat dan langsung berteriak kalau itu jasad manusia,” tambahnya, menjelaskan momen dramatis penemuan tersebut.
Mendengar seruan dari tim SAR dan warga setempat, beberapa individu yang berada di lokasi, termasuk anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari matra Angkatan Laut dan Angkatan Darat, langsung bergerak cepat terjun ke air. Mereka berupaya membantu proses evakuasi korban. “Ada teriakan warga, langsung kami berenang mengevakuasi korban. Beberapa anggota TNI juga ikut bantu,” jelasnya lebih lanjut.
Keluarga Marcel telah berada di sekitar lokasi saat jenazah berhasil diangkat ke daratan. Setelah dievakuasi, jasad remaja malang yang Terseret Ombak Pantai Padang itu langsung dibawa pulang menuju rumah duka menggunakan becak motor. Pencarian yang telah dilakukan sejak Minggu sore memang sempat terkendala oleh kondisi alam. Ombak yang cukup tinggi dan arus yang kuat membuat tim gabungan kesulitan, sehingga penemuan korban baru dapat dilakukan keesokan paginya.
