Tegas! Gubernur Sumbar Desak Penguatan Koordinasi Satuan Pelayanan Gizi, Bupati Agam Ambil Langkah Cepat Tutup Dapur SPPG Tak Berizin

Tegas! Gubernur Sumbar Desak Penguatan Koordinasi Satuan Pelayanan Gizi, Bupati Agam Ambil Langkah Cepat Tutup Dapur SPPG Tak Berizin
Tegas! Gubernur Sumbar Desak Penguatan Koordinasi Satuan Pelayanan Gizi, Bupati Agam Ambil Langkah Cepat Tutup Dapur SPPG Tak Berizin – Dok. Humas

Salingka Media – Setelah meninjau langsung kondisi sejumlah anak yang sempat menjalani perawatan medis di Kabupaten Agam, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan penekanan keras perihal pentingnya koordinasi yang solid dalam pengelolaan program pemenuhan gizi masyarakat, khususnya di tingkat pelaksana. Kunjungan ini dilakukan menyusul insiden kesehatan yang terjadi setelah pelaksanaan program Makan Bersama Gizi (MBG) di wilayah tersebut, menjadi momentum krusial untuk mengevaluasi prosedur standar operasional (SOP). Penegasan dari pimpinan provinsi ini langsung ditindaklanjuti secara sigap oleh Pemerintah Kabupaten Agam, yang kini memberlakukan penutupan sementara terhadap fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti belum melengkapi persyaratan perizinan. Langkah berani dari daerah ini menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kualitas dan keamanan program strategis nasional.

Kunjungan kerja Gubernur Mahyeldi pada hari Kamis (2/10) ke fasilitas kesehatan, seperti RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas, memberikan gambaran bahwa sejumlah anak yang sebelumnya dirawat kini telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan signifikan, bahkan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Perkembangan positif ini disambut dengan apresiasi tinggi oleh Gubernur yang secara terbuka memuji kecepatan dan ketepatan penanganan yang diberikan oleh seluruh jajaran tenaga medis, direktur rumah sakit, dan kepala dinas kesehatan setempat. Keberhasilan penanganan darurat ini, menurutnya, adalah bukti kesiapan SDM kesehatan yang patut dibanggakan.

Baca Juga :  Lindungi Konsumen, Wagub Sumbar Buka Pelatihan Juru Sembelih Halal

Namun, di balik kabar baik ini, Gubernur tak segan menyoroti celah vital dalam pelaksanaan program di lapangan. “Program pemenuhan gizi ini jelas sangat baik bagi masyarakat. Namun, aspek terpenting yang harus segera diperkuat adalah koordinasi SPPG yang erat sejak tahap awal, terutama antara pengelola dengan Dinas Kesehatan dan pihak kecamatan,” ujar Mahyeldi. Beliau menekankan bahwa penguatan koordinasi ini mutlak diperlukan untuk memastikan setiap perizinan telah terpenuhi dan standar operasional program terlaksana tanpa kompromi.

Lebih lanjut, pimpinan tertinggi di Sumatera Barat itu juga menggarisbawahi perlunya pengawasan yang lebih intensif terhadap standar kelayakan setiap fasilitas koordinasi SPPG yang beroperasi di seluruh daerah. Pengawasan ini bukan sekadar formalitas, melainkan inti dari upaya memastikan bahwa tujuan utama program, yakni meningkatkan kualitas gizi masyarakat, benar-benar tercapai dan memberikan manfaat yang nyata dan aman. Tanpa pengawasan yang ketat dan standar yang jelas, risiko terjadinya insiden kesehatan serupa akan tetap membayangi.

Pernyataan Gubernur ini menjadi alarm serius bagi seluruh pemangku kepentingan untuk tidak hanya berfokus pada kuantitas penyaluran bantuan gizi, tetapi juga pada kualitas dan keamanan pangan yang disajikan. Kelengkapan administrasi dan standar kebersihan harus menjadi syarat mutlak sebelum sebuah dapur gizi diizinkan beroperasi. Inilah prinsip yang ditegaskan untuk melindungi penerima manfaat, khususnya anak-anak, dari potensi bahaya yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Gubernur Sumbar Ajak Organisasi dan Lembaga Gelar Kegiatan Nasional di Sumbar

Menyambut penekanan yang disampaikan oleh Gubernur, Bupati Agam, Ir H Benni Warlis MM Dt Tan Batuah, menyatakan dukungan penuh dan segera mengambil tindakan konkret. Bupati memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Agam telah bergerak cepat untuk mengamankan perizinan serta memastikan kepatuhan pihak penyelenggara terhadap semua regulasi yang berlaku. Respons yang tegas ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap keselamatan dan kesehatan warganya.

“Kita sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, dan sebagai langkah pencegahan, sementara waktu operasional dapur penyelenggara yang bermasalah telah kita tutup. Hal ini dilakukan demi memastikan kelengkapan izin mereka,” tegas Bupati Agam. Beliau menambahkan bahwa fasilitas yang ingin beroperasi kembali di masa mendatang wajib mematuhi aturan yang berlaku secara ketat. “Semua langkah ini kami ambil semata-mata demi melindungi masyarakat kita, terutama anak-anak, yang merupakan penerima manfaat utama program pemenuhan gizi ini,” pungkasnya, menegaskan bahwa tidak ada toleransi untuk kelalaian yang menyangkut kesehatan publik.

Baca Juga :  16 Remaja Hanyut di Pantai Tiku Agam, Pencarian Masih Berlanjut

Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Agam untuk mendukung program SPPG agar berjalan optimal dan aman, didasari oleh keyakinan akan pentingnya sinergi. Bupati Benni Warlis menyatakan keyakinannya bahwa dengan adanya kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, program gizi ini akan semakin efektif dan bermanfaat bagi anak-anak sebagai generasi penerus. Fokus utama saat ini adalah memulihkan kondisi anak-anak yang sempat sakit dan memastikan tata kelola program berjalan sesuai standar terbaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *