Indeks

Kisruh Jelang Puncak Haji: Ribuan Jemaah Indonesia Terlantar di Arafah, Terancam Gagal Wukuf

Kisruh Jelang Puncak Haji Ribuan Jemaah Indonesia Terlantar di Arafah, Terancam Gagal Wukuf
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa beberapa kelompok jemaah haji Indonesia di Arafah, Arab Saudi, mengalami kendala serius terkait minimnya fasilitas yang memadai, tepat sebelum ritual wukuf dimulai – Dok. Istimewa Via cnnindonesia.com

Puncak ibadah haji 1446 Hijriah yang tinggal menghitung jam, yakni wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijah, diwarnai kekisruhan serius. Ribuan jemaah calon haji Indonesia dilaporkan terlantar, sebagian di antaranya bahkan belum terangkut ke Arafah, sementara yang sudah tiba harus menghadapi kondisi tenda yang tidak memadai. Situasi genting ini menimbulkan kekhawatiran besar akan nasib ibadah wukuf mereka.

Berdasarkan laporan langsung yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (4/6) dari seorang jemaah di lokasi, kondisi di Arafah jauh dari harapan. Para jemaah calon haji Indonesia yang telah tiba harus berdesakan dalam tenda yang sangat sempit, menyulitkan mereka untuk beristirahat menjelang ritual sakral tersebut.

Keterangan dari Dewi, jemaah calon haji lainnya, mengungkap skala permasalahan yang lebih luas. Sejumlah rombongan jemaah masih tertahan di lobi hotel di Makkah hingga Rabu malam waktu setempat, padahal seharusnya sudah diberangkatkan sejak sore. “Harusnya sudah diangkut sejak sore. Sekarang hampir jam 12 malam (waktu Saudi) masih menunggu di lobi,” keluh Dewi kepada CNN Indonesia, menggambarkan frustrasi yang mendalam.

Dewi juga membagikan bukti visual berupa foto dan video yang memperlihatkan puluhan jemaah, banyak di antaranya lansia, terpaksa beristirahat bahkan tidur di lantai lobi hotel, menanti kepastian transportasi. “Situasinya cukup menakutkan. Masih ada beberapa sektor rombongan di beberapa hotel belum diangkut (ke Arafah). Syarikat kinerjanya jelek sekali. Sudah ada yang memberangkatkan satu kloter, jemaah sampai Arafah tidak dapat tenda,” ungkap Dewi, menyoroti buruknya kinerja penyedia layanan.

Ironisnya, beberapa pemimpin kloter terpaksa mengambil risiko memberangkatkan jemaah ke Arafah meski tanpa jaminan tenda yang layak. “Orang-orang sepuh gini tanpa tenda di Arafah bagaimana ceritanya? Karena putus asa, ada ketua kloter yang ambil risiko tetap memberangkatkan jemaah ke Arafah karena bus sudah tersedia,” tutur Dewi. Upaya perwakilan Daker Mekkah yang dikirim ke hotel-hotel pun belum membuahkan solusi konkret. “Semua jemaah calon haji takut besok kehilangan Arafah. Ketua kloter sudah lemas sejak sore urus isu ini,” tambahnya.

Tak lama kemudian, Dewi memberikan informasi terbaru bahwa kondisi di Arafah memang sangat padat dan tenda yang tersedia sangat minim. Banyak jemaah calon haji Indonesia yang sudah tiba di Arafah masih kebingungan mencari tenda untuk berteduh dan beristirahat, padahal mereka tiba dini hari dan membutuhkan waktu persiapan sebelum wukuf. Menurut informasi dari pembimbing haji, jemaah dari 18 hotel di berbagai sektor masih menghadapi masalah serupa, baik terkait transportasi maupun ketersediaan tenda. “Mina akan jadi problem lebih besar karena kapasitasnya jauh lebih kecil dibandingkan Arafah,” imbuh Dewi, mengantisipasi potensi krisis yang lebih besar.

Hingga Kamis pagi waktu Indonesia, atau dini hari waktu Makkah, ribuan jemaah dari belasan hotel di Makkah, termasuk dari Surabaya, Palu, Bekasi, hingga Medan, masih belum berhasil diberangkatkan ke Arafah. Pemandangan di Arafah, seperti terekam dalam video yang dikirim jemaah, menunjukkan betapa banyak jemaah Indonesia yang belum mendapatkan tenda, padahal mereka sangat membutuhkan istirahat sebelum menjalani puncak ibadah haji.

Menanggapi krisis ini, CNNIndonesia.com telah berupaya menghubungi Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Kepala Satuan Tugas Arafah dan Mina (Armuzna), serta Dirjen Penyelenggaraan Umroh Haji Kementerian Agama. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi yang diterima. Padahal, hari ini adalah momen krusial bagi jemaah untuk melaksanakan wukuf di Arafah, mendengarkan khutbah wukuf, dan memperbanyak ibadah. Setelahnya, jemaah akan bergerak ke Muzdalifah dan Mina untuk prosesi lanjutan haji.

Exit mobile version