
Salingka Media – Turnamen sepak bola Wali Nagari Baringin Cup 1 di Batu Sangkar berubah ricuh saat babak semifinal, menimbulkan kejadian tidak terduga: seorang wasit dikeroyok oleh pemain dan suporter. Insiden ini terjadi dalam laga antara Sigarungguang FC dan Kampung Baru FC, Sabtu (6/9/2025), di Lapangan Gumarang.
Suasana pertandingan yang awalnya seru dan kompetitif berubah panas ketika salah seorang pemain protes atas keputusan wasit garis. Bendera offside yang diangkat menimbulkan ketegangan di lapangan, dan protes itu berkembang menjadi keributan yang lebih luas.
Menurut keterangan media yang berada di lokasi, insiden bermula saat babak kedua berjalan. Pemain dari salah satu tim tidak menerima keputusan wasit garis yang menunjuk offside, memicu adu mulut dan saling dorong antar pemain.
Kericuhan semakin memburuk ketika suporter turun ke lapangan, menambah kekacauan dan akhirnya wasit dikeroyok. Beberapa video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan situasi tegang dan tak terkendali.
Wali Nagari Baringin, Rahmat Aliyah Andri, membenarkan adanya insiden pengeroyokan tersebut. Ia menegaskan bahwa wasit tidak mengalami luka serius dan segera mendapatkan perawatan medis.
“Saat kericuhan terjadi, beberapa pelaku langsung diamankan oleh pihak kepolisian,” jelas Rahmat. Menindaklanjuti kejadian ini, panitia memutuskan untuk menghentikan turnamen sementara waktu demi keamanan peserta dan penonton.
Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi penyelenggara dan komunitas sepak bola lokal. Turnamen tingkat nagari seperti Wali Nagari Baringin Cup memiliki peran penting dalam mengembangkan bakat muda, namun kericuhan semacam ini dapat menurunkan citra dan minat masyarakat untuk mendukung.
Wali Nagari berencana mengevaluasi protokol keamanan di turnamen mendatang, termasuk penempatan petugas pengawas dan koordinasi dengan aparat kepolisian, untuk mencegah insiden serupa.
Kericuhan semifinal Wali Nagari Baringin Cup menjadi pengingat bahwa ketegangan dalam pertandingan sepak bola bisa cepat meningkat. Kejadian ini menekankan pentingnya disiplin pemain, pengawasan wasit, serta partisipasi penonton yang tertib. Turnamen dihentikan sementara, namun panitia berjanji akan memulihkan jalannya pertandingan dengan aturan keamanan yang lebih ketat di masa depan.