
Salingka Media – Kebakaran rumah di Padang menjadi sorotan setelah insiden di Jalan Azizi I Nomor 12, Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur. Kelalaian pemilik membakar sampah di halaman rumahnya memicu api yang dengan cepat melalap satu unit rumah dan motor pada Jumat (22/8/2025) siang. Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyentak bagi warga kota tentang bahaya fatal dari kebiasaan sepele.
Api mulai membesar setelah pemilik rumah, Zulhendri (51), meninggalkan tumpukan sampah yang dibakarnya untuk pergi salat Jumat. Api yang semula kecil dengan cepat membesar akibat hembusan angin kencang di siang hari. Seorang warga sekitar, Ikbal (48), menjadi orang pertama yang melihat kobaran api. Ia menyaksikan bagaimana api yang berasal dari tumpukan sampah itu dengan cepat merambat ke dinding rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu kering.
“Saya lihat awalnya api dari sampah. Tapi cepat sekali merambat, apalagi rumahnya kosong. Saya langsung telepon Damkar karena takut merembet ke rumah lain,” kata Ikbal.
Laporan darurat diterima Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang (Damkar) pada pukul 12.31 WIB. Respons yang cepat membuat tujuh unit armada dan 70 personel langsung dikerahkan ke lokasi. Tiba di tempat kejadian pukul 12.36 WIB, tim Damkar segera melakukan penyekatan untuk mencegah api menyebar ke rumah-rumah tetangga. Kepala Damkar Kota Padang, Budi Payan, menjelaskan bahwa situasi cukup menantang karena padatnya penduduk dan akses jalan yang sempit.
“Api berhasil dijinakkan sekitar pukul 13.13 WIB setelah hampir 40 menit berjuang di lapangan,” ungkap Budi.
Proses pemadaman juga melibatkan berbagai pihak, seperti BPBD Kota Padang, PLN, pihak kecamatan, dan relawan masyarakat yang bahu-membahu membantu petugas di lapangan. Budi Payan menuturkan, total kerugian materiil akibat kebakaran rumah di Padang ini diperkirakan mencapai Rp500 juta. Namun, kerja cepat tim berhasil menyelamatkan enam rumah di sekitarnya, sehingga potensi kerugian yang berhasil dicegah diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 miliar.
“Kalau tidak cepat dipadamkan, rumah lain bisa ikut terbakar karena posisi berdempetan,” ujar Budi saat meninjau lokasi bersama Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, tetapi kerugian besar yang ditimbulkan menjadi pelajaran penting bagi semua. Budi Payan kembali mengingatkan masyarakat agar tidak membakar sampah sembarangan, terutama di musim kemarau saat kondisi lingkungan sangat kering dan rawan kebakaran. Ia menekankan, keselamatan harus menjadi prioritas.
“Himbauan saya, jangan membakar sampah sembarangan, apalagi ditinggalkan dalam keadaan masih menyala. Itu sangat berbahaya,” tegasnya.
Budi juga berpesan agar warga selalu melakukan pengecekan, baik terhadap api sisa pembakaran maupun instalasi listrik, sebelum meninggalkan rumah. Ia menambahkan, asap dari pembakaran sampah juga berbahaya bagi kesehatan.
“Satu kelalaian kecil bisa menghancurkan segalanya,” tutup Budi, berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya api dan bahaya kebakaran rumah di Padang akibat hal-hal sepele.