Tragis! Ibu dan Anak Tewas Terjebak dalam Kebakaran Padang Alai Parak Kopi di Tepi Banjir Kanal

Kebakaran Padang Alai Parak Kopi di Tepi Banjir Kanal
Kebakaran Padang Alai Parak Kopi di Tepi Banjir Kanal – Dok. Diskominfo Padang

Salingka Media – Pada hari Selasa sore (4/11/2025), langit Kota Padang diselimuti kepulan asap hitam tebal yang membumbung tinggi, menjadi pertanda musibah besar. Suara sirine pemadam kebakaran meraung-raung, memecah ketenangan dan menimbulkan kepanikan massal di kawasan padat penduduk tepi Banjir Kanal, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara. Di tengah keriuhan yang mencekam tersebut, api dengan cepat melahap habis beberapa bangunan semi permanen yang berdempetan, mencakup sebuah laundry, warung, dan bengkel. Peristiwa tragis ini mencatat babak kelam setelah api berhasil dipadamkan; dua warga, Inen Irawati (40) dan putranya, Ravi (20), ditemukan tak bernyawa. Mereka diduga kuat tidak berhasil menyelamatkan diri dan terjebak di dalam bangunan yang diamuk si jago merah. Tragedi Kebakaran Padang Alai Parak Kopi ini segera menjadi sorotan, tidak hanya karena dampak kerugian materiil, tetapi juga karena hilangnya dua nyawa sekaligus.

Laporan mengenai insiden ini diterima oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang sekitar pukul 13.40 WIB. Pihak Damkar menunjukkan kesigapan luar biasa, sebuah manifestasi dari program unggulan Pemerintah Kota Padang, yaitu “Padang Sigap.” Tanpa membuang waktu, lima unit mobil pemadam dan 65 personel segera digerakkan menuju lokasi. Meskipun berhadapan dengan tantangan medan yang sempit dan kepadatan permukiman, tim tanggap darurat berupaya menembus kerumunan demi mencegah api meluas.

Baca Juga :  Sekda Andree Resmi Buka Muscab Gerakan Pramuka Kota Padang 2022

Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, menegaskan bahwa kecepatan respons adalah kunci. “Begitu laporan masuk, tim langsung meluncur. Kondisi area sangat padat, sehingga kehati-hatian harus diutamakan agar api tidak merambat ke rumah warga lainnya,” ujar Rinaldi, menyoroti tantangan operasional di lokasi tersebut. Ia menambahkan bahwa kobaran api membesar dengan sangat cepat, diperparah oleh dugaan adanya ledakan keras yang bersumber dari area bengkel sebelum api membesar tak terkendali.

Saksi mata di lokasi kejadian memberikan gambaran yang memilukan tentang detik-detik mengerikan saat api mulai berkobar. Dio (28), yang rumahnya berdekatan langsung dengan lokasi kebakaran, menceritakan pengalamannya. “Saya baru saja tiba di rumah, lalu tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras. Saat saya keluar, api sudah terlihat besar sekali, berasal dari arah bengkel,” ungkap Dio dengan suara berat. Situasi di lokasi segera berubah menjadi chaos. Warga berteriak-teriak panik, beberapa berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, sementara yang lain fokus menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah mereka.

Baca Juga :  Padang Gandeng Unand Ubah Sampah Jadi Pupuk, Lingkungan Lebih Bersih

Dalam hitungan menit, api berhasil menelan seluruh bangunan semi permanen yang berjejer di pinggir kanal. Petugas Damkar harus bekerja ekstra keras, bahu-membahu di bawah terik matahari dan kepungan asap tebal yang sangat menyesakkan pernapasan. Upaya pemadaman memakan waktu sekitar satu jam hingga api benar-benar berhasil dijinakkan.

Kelegaan atas padamnya api segera berganti menjadi duka yang mendalam. Saat melakukan penyisiran di dalam reruntuhan bangunan yang hangus, petugas menemukan dua jasad yang telah terbakar. Korban diidentifikasi sebagai Inen Irawati dan putranya, Ravi. Kedua jenazah segera dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara Padang untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut guna memastikan penyebab kematian.

Sementara itu, pihak kepolisian kini telah mengambil alih lokasi dan memulai penyelidikan intensif. Fokus utama penyelidikan adalah untuk memastikan secara akurat sumber dan penyebab pasti kebakaran, meskipun dugaan awal mengarah pada konsleting atau ledakan yang berasal dari bengkel. Tragedi Kebakaran Padang Alai Parak Kopi ini menjadi pengingat pahit akan bahaya kebakaran, terutama di kawasan yang memiliki kepadatan bangunan tinggi dan semi permanen.

Baca Juga :  Pemilik Usaha Cafe dan Resto di Kota Padang di Panggil Satpol PP Karena Langgar Prokes

Meskipun musibah ini merenggut nyawa, kinerja cepat dan terarah dari tim Damkar Padang menegaskan efektivitas program “Padang Sigap.” Program ini memang dirancang untuk menjamin respons cepat dan tanggap terhadap bencana, khususnya kebakaran di daerah padat. Rinaldi menekankan bahwa program ini menuntut personel untuk selalu siaga 24 jam. “Kami mengedepankan prinsip cepat, tepat, dan tanggap. Itulah inti dari Padang Sigap,” ujarnya. Keberhasilan tim dalam membatasi api agar tidak merambat dan menghanguskan rumah-rumah warga lainnya menjadi bukti konkret bahwa sistem yang ada telah berjalan baik, meskipun setiap misi selalu dibayangi risiko besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *