Banjir Parah Bikin Jalan Padang Painan Lumpuh Total Akibat Luapan Batang Tarusan

Banjir Parah Bikin Jalan Padang Painan Lumpuh Total Akibat Luapan Batang Tarusan
Banjir Parah Bikin Jalan Padang Painan Lumpuh Total Akibat Luapan Batang Tarusan – Dok. Foto Obroy Via dirgantaraonline

Salingka Media – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir kembali menimbulkan dampak serius bagi infrastruktur publik. Hujan deras yang mengguyur tanpa henti tidak hanya menyebabkan genangan air di pemukiman warga, tetapi juga memutus akses vital transportasi antar daerah. Fenomena alam ini menjadi perhatian utama karena dampaknya langsung dirasakan oleh ribuan pelintas yang menggantungkan aktivitasnya pada jalur lintas barat Sumatera.

Kabar kurang mengenakkan datang bagi para pengendara yang hendak melintasi kawasan Pesisir Selatan pada awal pekan ini. Situasi di lapangan melaporkan bahwa kondisi Jalan Padang Painan lumpuh total setelah Sungai Batang Tarusan meluap dan merendam badan jalan utama pada Senin pagi, 24 November. Genangan air yang cukup tinggi membuat akses ini sama sekali tidak bisa dilalui oleh berbagai jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

Bencana hidrometeorologi ini bermula dari tingginya intensitas curah hujan yang turun sejak hari Minggu hingga berlanjut ke Senin pagi. Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan menerima debit air hujan yang jauh di atas normal, sehingga kapasitas sungai tidak lagi mampu menampung volume air kiriman dari hulu. Akibatnya, air bah dengan cepat melimpah ke daratan, menyasar area rendah di sekitar Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan.

Berdasarkan pantauan langsung di lokasi kejadian pada Senin pagi, terlihat jelas betapa parahnya dampak luapan air tersebut. Permukaan air telah menutupi aspal jalan nasional dengan ketinggian yang membahayakan mesin kendaraan. Arus air yang deras di badan jalan memaksa petugas dan warga setempat untuk menutup akses sepenuhnya demi keselamatan pengguna jalan.

Baca Juga :  Satpol PP Padang Tertibkan PKL di Pasar Bandar Buat Demi Kelancaran Lalu Lintas

Tidak ada pilihan lain bagi arus lalu lintas dari kedua arah. Pengendara yang datang dari arah Padang menuju Painan, maupun sebaliknya, terpaksa menghentikan laju kendaraan mereka. Antrean panjang kendaraan mulai terlihat mengular, dan sebagian besar pengemudi akhirnya memutuskan untuk memutar balik arah karena mustahil menerobos banjir yang arusnya cukup kuat tersebut. Hal ini secara otomatis membuat akses Jalan Padang Painan lumpuh dan mengisolasi sementara mobilitas warga antar kecamatan maupun antar kabupaten.

Kepanikan dan kebingungan sempat melanda para pengguna jalan yang terjebak. Rizki, seorang pemuda berusia 25 tahun yang sedang dalam perjalanan menuju Padang, menceritakan pengalamannya saat terjebak di lokasi. Ia mengaku terkejut karena tidak menyangka ketinggian air akan memutus akses jalan sepenuhnya.

Rizki menuturkan bahwa ia sudah menempuh separuh perjalanan dan berharap bisa sampai di tujuan tepat waktu. Namun, sesampainya di kawasan Nagari Duku, ia mendapati kenyataan pahit. Genangan air sudah terlalu dalam untuk dilewati mobil yang dikendarainya. Melihat banyaknya kendaraan lain yang berhenti dan ragu untuk melintas, ia pun memilih keputusan rasional untuk kembali ke Painan daripada mengambil risiko mesin mati di tengah banjir.

Baca Juga :  Camat Padang Selatan Diduga Selingkuh, Pemko Padang Gerak Cepat Ambil Tindakan

Di sisi lain, warga setempat yang bernama Mulyadi (60) mengungkapkan bahwa kawasan tersebut memang memiliki riwayat banjir. Namun, ia menegaskan bahwa kejadian kali ini memiliki intensitas yang berbeda. Menurut pengamatan Mulyadi, hujan yang turun selama dua hari berturut-turut sangatlah ekstrem. Sungai Batang Tarusan yang biasanya masih bisa menampung air, kali ini menyerah pada volume debit air yang terus meningkat tajam.

Mulyadi menambahkan bahwa air tidak hanya menggenangi jalan raya, tetapi juga mulai masuk ke area pemukiman warga. Situasi diperparah dengan fakta bahwa hujan masih terus turun rintik-rintik hingga pagi hari, yang membuat air sulit untuk surut dalam waktu cepat. Ia menyebutkan bahwa setiap kali hujan lebat dengan durasi panjang terjadi, kecemasan warga sekitar bantaran sungai selalu meningkat drastis.

Terputusnya akses jalan nasional ini membawa dampak domino yang tidak sedikit. Jalan lintas Padang–Painan merupakan urat nadi perekonomian yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kota Padang serta daerah lainnya. Lumpuhnya jalur ini berarti terhambatnya distribusi barang dan jasa yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Banyak kendaraan angkutan barang, seperti truk pembawa sayur-mayur, bahan pokok, dan material bangunan, yang tertahan di lokasi. Penundaan distribusi ini dikhawatirkan akan memengaruhi ketersediaan stok barang di pasar-pasar tradisional di Painan dan sekitarnya. Para pelaku usaha yang sangat bergantung pada ketepatan waktu pengiriman dari Padang kini harus menelan pil pahit akibat keterlambatan ini.

Baca Juga :  Satpol PP Padang Razia Hiburan Malam Lewat Jam Operasi

Warga khawatir jika kondisi Jalan Padang Painan lumpuh berlangsung lebih lama dari perkiraan, harga kebutuhan pokok bisa merangkak naik karena kelangkaan pasokan. Mulyadi juga menyoroti aspek ekonomi ini, menyatakan bahwa banyak pedagang kecil yang menggantungkan nasib dagangannya pada kelancaran arus lalu lintas di jalur ini. Gangguan pada jalur distribusi logistik sekecil apapun akan memberikan efek yang nyata bagi perputaran uang di tingkat masyarakat bawah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *