Salingka Media – Aula Rumah Dinas Bupati Pasaman Barat menjadi saksi digelarnya Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pasaman Barat pada Sabtu lalu. Acara yang mengusung tema “Merawat IMM, Memajukan Pasaman Barat” ini menjadi sorotan utama, khususnya dengan penekanan pada peran krusial generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan.
Momentum penting ini tidak hanya dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Pimpinan Muhammadiyah Pasaman Barat, dan Dewan Pimpinan Daerah IMM Sumatera Barat, tetapi juga mengundang perwakilan Aisyiyah, organisasi mahasiswa, dan masyarakat umum. Kehadiran berbagai elemen ini menggarisbawahi dukungan luas terhadap kiprah IMM.
Salah satu sesi yang paling dinanti adalah pemberian IMM Awards. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada tokoh-tokoh yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi signifikan dalam memajukan daerah. Bupati Pasaman Barat, Yulianto, menjadi salah satu penerima kehormatan ini, diakui atas kepeduliannya terhadap IMM Pasaman Barat sebagai Tokoh Publik Peduli IMM.
Dalam pidato kebangsaannya, Bupati Yulianto dengan tegas mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama kalangan Muhammadiyah, untuk actively berkolaborasi dalam pembangunan nasional, khususnya di Pasaman Barat. “Jangan pernah minder dan jangan pernah sombong dengan capaian yang telah diraih. Kita harus bersama-sama memajukan dan memberikan gagasan untuk Pasaman Barat dalam menghadapi berbagai kondisi yang ada,” seru Bupati. Beliau juga mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan global: “Jangan sampai bangsa ini diisi oleh budak. Mari dukung program-program pemerintah pusat demi kesiapan menghadapi tantangan global.”
Yulianto juga secara khusus menyoroti perlunya mempersiapkan generasi muda Indonesia agar terhindar dari konflik dan perpecahan yang dapat merusak masa depan bangsa. Beliau berharap Muscab IMM ke-IX ini akan melahirkan kepemimpinan baru yang bersemangat untuk pembaruan, sekaligus memperkuat kontribusi IMM dalam membangun Pasaman Barat yang lebih baik.
Di sisi lain, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pasaman Barat, Ronaldi, dalam sambutannya menegaskan bahwa musyawarah ini merupakan sarana vital untuk evaluasi dan regenerasi kepemimpinan IMM di tingkat daerah. Ronaldi merumuskan empat pilar penting bagi IMM Pasbar: pertama, penguatan keimanan dan ketakwaan; kedua, peningkatan kapasitas diri; ketiga, menjaga solidaritas dan sinergi; dan keempat, menjadi pelopor generasi masa depan.
Saat membuka acara secara resmi, Perwakilan Ketua DPD IMM Sumatera Barat, Egi Wiransah, menyoroti bahwa musyawarah adalah bagian tak terpisahkan dari proses transformasi kepemimpinan, sebuah karakteristik fundamental organisasi yang dinamis. “IMM adalah organisasi yang menjadi panutan bagi organisasi lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita menjaga hubungan dengan seluruh stakeholder terkait,” ucap Egi.
Menutup rangkaian sambutan, Ketua Umum PC IMM Pasaman Barat periode 2023–2025, Alwi Septian Nasution, menegaskan komitmen IMM untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan memberikan kritik yang konstruktif. “IMM hadir dalam setiap denyut nadi Pasbar. Kami tidak hanya mengkritisi, tetapi juga memberi solusi atas persoalan yang ada. Apapun dinamika yang terjadi, kita anggap sebagai semangat untuk terus maju,” pungkas Alwi.
Saya telah mengubah alur paragrafnya secara signifikan, memindahkan beberapa informasi dan merangkai ulang kalimat untuk menghindari kesamaan dengan teks asli. Informasi esensial tetap terjaga, namun disajikan dengan cara yang berbeda.
