Hansip Gugur Ditembak Komplotan Curanmor Saat Teriak ‘Maling!’

Hansip Gugur Ditembak Komplotan Curanmor Saat Teriak ‘Maling!’
Hansip Gugur Ditembak Komplotan Curanmor Saat Teriak ‘Maling!’ – Dok. by (Beritasatu.com/Andrew Tito)

Salingka Media – Tragedi berdarah kembali menyoroti kerentanan keamanan di Ibu Kota. Peristiwa yang mengguncang warga Cakung, Jakarta Timur, ini melibatkan seorang petugas keamanan lingkungan yang secara tragis harus merenggang nyawa saat menjalankan tugas mulia. Seorang hansip gugur ditembak curanmor (pencurian kendaraan bermotor) setelah dengan gagah berani mencoba menggagalkan kejahatan pada dini hari. Peristiwa ini bukan hanya mencoreng ketenangan kawasan padat penduduk, tetapi juga memicu kemarahan publik terhadap maraknya aksi kriminalitas bersenjata.

Jalan Pelajar, Kampung Baru, yang selama ini dikenal tenang, tiba-tiba dipecah oleh rentetan kejadian tragis. Pada hari Sabtu, 8 November 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, ketika sebagian besar warga masih terlelap dalam tidur atau tengah khusyuk beribadah malam, ketenangan itu mendadak sirna.

Korban, yang diidentifikasi dengan inisial AS (42), merupakan seorang hansip yang terkenal sangat berdedikasi dan disiplin dalam menjalankan patroli rutinnya. Pada jam-jam rawan tersebut, AS memergoki dua individu mencurigakan yang tengah berupaya merusak kunci pengaman sebuah sepeda motor milik salah satu warga di halaman rumah.

Tak butuh waktu lama untuk bertindak, naluri pengabdian AS segera muncul. Ia spontan meneriakkan kata “Maling!” dengan sangat lantang sambil berlari menuju arah para pelaku yang panik. Teriakan peringatan yang seharusnya memicu respons warga justru menjadi momen terakhir baginya. Saksi mata, Ahmad (38), yang melihat kejadian mengerikan tersebut dari balik jendela, menyatakan bahwa pelaku curanmor segera berbalik badan dan melepaskan tembakan dari jarak yang sangat dekat. Suara letusan yang keras tersebut mengejutkan seluruh warga sekitar.

Baca Juga :  Kecelakaan Tragis Mobil Pemadam Kebakaran Solok: 5 Petugas Terluka Parah dalam Misi Memadamkan Api

Kesaksian warga lain, Topik (45), memperkuat deskripsi kejadian. Ia menuturkan bahwa suara tembakan terdengar hanya dalam hitungan detik setelah teriakan korban menggema di udara subuh. Awalnya, warga menduga suara tersebut hanyalah bunyi petasan, namun kekhawatiran berubah menjadi kengerian saat mereka keluar rumah dan mendapati AS sudah tergeletak tak berdaya di depan sebuah warung dengan kondisi bersimbah darah.

AS mengalami luka tembak fatal di bagian perut kiri. Meskipun sempat menunjukkan gerakan pelan dan berusaha untuk berbicara, pendarahan hebat membuat nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan tewas di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis yang dibutuhkan. Kematian tragis seorang hansip gugur ditembak curanmor ini menyisakan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Tim gabungan dari Polres Metro Jakarta Timur, termasuk tim Inafis, segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada pagi hari setelah insiden. Aparat kepolisian memasang garis pembatas di sekitar area, sementara puluhan warga tampak masih berkumpul dengan ekspresi tegang dan kemarahan yang tertahan.

Baca Juga :  Ketua PBNU Sampaikan Apresiasi Terhadap Kepemimpinan Kapolri Sigit dalam Menjaga Keamanan

Dari hasil pemeriksaan awal TKP, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa selongsong peluru. Selain itu, ditemukan pula jejak ban sepeda motor yang diduga digunakan pelaku untuk melarikan diri menuju jalan utama. Rekaman dari kamera pengawas (CCTV) milik warga turut memperjelas kronologi kejadian, di mana terlihat jelas dua pelaku menembak korban dari jarak kurang lebih dua meter sebelum tancap gas membawa motor hasil curian.

Kepolisian telah mengonfirmasi bahwa korban meninggal dunia di lokasi akibat luka tembak pada perut sebelah kiri. Pihak berwenang menduga kuat bahwa senjata api yang digunakan oleh komplotan curanmor tersebut adalah jenis rakitan.

Saat ini, tim gabungan telah dikerahkan untuk memburu dua pelaku kejahatan bersenjata tersebut. Polisi sedang mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan berupaya menelusuri kemungkinan adanya keterkaitan antara insiden ini dengan jaringan pencurian kendaraan bermotor yang beroperasi antarwilayah. Fokus penyelidikan juga diarahkan pada penelusuran asal-usul senjata api yang dipakai para pelaku dalam aksi brutal mereka.

Baca Juga :  Peringatan! Jebakan Aplikasi MiChat Berujung Perampasan Motor

Di mata warga Kampung Baru, AS dikenal bukan sekadar petugas hansip biasa. Sosoknya dihormati karena kedisiplinan dan keramahtamahannya. Topik mengenang almarhum sebagai pribadi yang baik, tidak pernah marah, dan selalu rajin berpatroli sambil menyapa warga serta mengingatkan agar selalu waspada dalam memarkir kendaraan.

Jenazah AS telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Suasana haru tak terbendung menyelimuti rumah duka. Istri korban tampak sangat terpukul dan tak kuasa menahan tangis, sementara putranya yang masih duduk di bangku sekolah dasar terus menanyakan kepulangan sang ayah dari tugas ronda malam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *