
Salingka Media – Kepolisian Resor Tangerang Selatan (Polres Tangsel) tengah serius mendalami dugaan pencabulan guru terhadap seorang pelajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berlokasi di Sawah Baru, Ciputat. Kasus yang menyeret oknum pengajar ini telah memicu keprihatinan mendalam, khususnya terkait perlindungan anak berkebutuhan khusus.
Kepala Seksi Humas Polres Tangsel, AKP Agil, mengungkapkan bahwa Unit Reskrim Polres Tangsel telah bergerak cepat. “Reskrim Polres Tangsel telah melakukan rangkaian proses penyelidikan, melakukan visum terhadap korban dan klarifikasi terhadap pelapor,” terang AKP Agil, sebagaimana dilansir dari Antaranews pada Rabu (4/6/25). Penyelidikan ini dimulai setelah laporan resmi dilayangkan oleh orang tua korban berinisial AL (45). Laporan tersebut memuat dugaan adanya tindakan kekerasan seksual yang dialami putranya, HP, seorang anak berkebutuhan khusus.
Hingga saat ini, perkara dugaan pencabulan guru ini masih berada di bawah penanganan Unit PPA Sat Reskrim Polres Tangsel untuk penyelidikan lebih lanjut. Informasi awal yang diterima pihak kepolisian menyebutkan bahwa korban HP diduga kuat mengalami tindak pidana pencabulan atau kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum guru berinisial FR di sekolah tersebut.
Meskipun demikian, kepolisian belum dapat memberikan rincian spesifik mengenai waktu dan lokasi pasti terjadinya dugaan aksi kekerasan seksual ini. “Kita sudah melakukan visum terhadap korban dan klarifikasi terhadap pelapor,” tambah AKP Agil, menegaskan kembali langkah-langkah awal yang telah ditempuh. Untuk melengkapi proses penyelidikan, tim Unit PPA Polres Tangsel juga telah memeriksa sejumlah saksi. “Ada, kita sudah periksa saksi-saksi dan terlapor,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel, Tri Purwanto, mengonfirmasi adanya laporan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap pelajar autis ini. Pihaknya telah memberikan pendampingan komprehensif kepada korban, termasuk sesi konseling dan pemeriksaan psikolog. “Betul. Apa yang menjadi tugas kita sudah kita lakukan. Terakhir adalah pemeriksaan psikologi yang hasilnya juga sudah kita serahkan ke Polres,” pungkas Tri Purwanto, menunjukkan sinergi antarlembaga dalam menangani kasus dugaan pencabulan guru yang sensitif ini.