Dua Tahanan Titipan di Rutan Padang Meninggal Beruntun, Karutan Ungkap Penyebab Sebenarnya

Dua Tahanan Titipan di Rutan Padang Meninggal Beruntun, Karutan Ungkap Penyebab Sebenarnya
Tampak dua warga binaan sedang melakukan cek kesehatan di Klinik Pratama Rutan Kelas IIB Padang (Foto: dok. Humas Rutan Padang) Via sakato

Salingka Media – Duka menyelimuti Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang setelah dua orang tahanan titipan dari pengadilan dinyatakan meninggal dunia dalam periode waktu yang sangat berdekatan. Kejadian ini sontak memicu pertanyaan publik mengenai kondisi kesehatan dan fasilitas perawatan di lingkungan penahanan. Menyikapi spekulasi yang mungkin timbul, Kepala Rutan Padang, Mai Yudiansyah, segera memberikan klarifikasi tegas, memastikan bahwa kedua tahanan sakit parah tersebut meninggal murni karena faktor kesehatan yang diderita dan bukan karena sebab-sebab lain.

Peristiwa meninggalnya dua tahanan titipan pengadilan ini menjadi sorotan serius di Padang. Identitas kedua almarhum diketahui berinisial AU (67 tahun) dan MS (59 tahun). Karutan Mai Yudiansyah memastikan kepada media pada Kamis (16/10/2025) bahwa seluruh prosedur penanganan medis telah dilaksanakan secara maksimal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihaknya mengklaim bahwa perawatan intensif telah diberikan, baik di dalam klinik Rutan sendiri maupun saat dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga :  IPSI Tanah Datar Hidupkan Kembali Tradisi GSB, Silat Minangkabau Tetap Lestari

Dua kematian ini terjadi pada tanggal yang sama, yaitu 9 Oktober 2025. Namun, kedua tahanan tersebut memiliki riwayat penyakit dan kronologi perawatan yang berbeda.

Tahanan dengan inisial AU, yang berusia 67 tahun, diketahui telah lama mengidap gangguan pernapasan, atau yang sering disebut sesak napas. Menurut catatan Rutan, kondisi kesehatan AU mulai memburuk secara signifikan pada bulan September 2025. Pihak Rutan Padang segera mengambil tindakan cepat dengan merujuknya ke luar untuk perawatan yang lebih memadai. AU sempat dirawat di RS Siti Rahmah Padang, namun sayangnya, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan wafat pada 9 Oktober 2025.

Sementara itu, tahanan sakit parah lainnya, berinisial MS, berusia 59 tahun. MS mulai menunjukkan gejala gangguan kesehatan pada 6 Oktober 2025. Setelah menjalani pemeriksaan awal, ia langsung dirujuk ke RSUD Rasidin Padang. Berdasarkan hasil diagnosa dari tim medis rumah sakit, MS didiagnosis menderita komplikasi serius berupa gagal ginjal. Sama seperti AU, MS juga menghembuskan napas terakhirnya pada 9 Oktober 2025. Kedua insiden ini menunjukkan betapa rentannya kondisi kesehatan para warga binaan, terutama yang telah berusia lanjut dan memiliki riwayat penyakit bawaan.

Baca Juga :  Gubernur Sumbar Targetkan RSUP Dr. M. Djamil Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Unggulan

Mai Yudiansyah dengan tegas membantah adanya kelalaian dalam penanganan kesehatan di Rutan Padang. Ia menekankan bahwa setiap warga binaan atau tahanan memiliki hak penuh atas pelayanan kesehatan, dan fasilitas di Rutan berfungsi secara rutin untuk memantau kondisi mereka.

“Setiap tahanan yang mengalami gangguan kesehatan selalu mendapatkan pemeriksaan rutin oleh tim medis Rutan. Jika ada indikasi kondisi yang memerlukan penanganan lebih lanjut, kami tidak ragu untuk merujuknya ke rumah sakit,” jelas Mai Yudiansyah. Pernyataan ini sekaligus menjadi klarifikasi Karutan Padang yang menguatkan fakta bahwa kematian kedua tahanan tersebut adalah murni karena alasan medis.

Pihak Rutan juga mengonfirmasi bahwa langkah-langkah prosedural lainnya telah dijalankan sepenuhnya, termasuk berkoordinasi erat dengan pihak rumah sakit yang merawat, serta yang terpenting, menyampaikan kabar duka dan berkoordinasi dengan keluarga dari masing-masing almarhum.

Baca Juga :  Pria di Padang Babak Belur Dihajar Massa Setelah Tertangkap Mencuri di Toko

Menutup pernyataannya, Karutan Padang menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga AU dan MS. “Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya kedua tahanan tersebut. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Mai Yudiansyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *