Disney Lakukan PHK Massal, Ratusan Karyawan Terdampak

Disney Lakukan PHK Massal, Ratusan Karyawan Terdampak
Foto: Dinsey. (REUTERS/Nick Pfosi/File Photo/File Photo) via cnbcindonesia

Salingka Media – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menerjang raksasa hiburan asal Amerika Serikat, Disney. Ratusan karyawan di seluruh dunia menjadi korban terbaru dari langkah efisiensi yang diambil perusahaan. Divisi-divisi krusial seperti film, televisi, hingga keuangan menjadi sasaran utama pemangkasan ini, yang diklaim sebagai bagian dari upaya adaptasi terhadap dinamika industri yang terus bergejolang.

Seorang juru bicara Disney, dalam pernyataannya yang dikutip oleh BBC International pada Minggu (8/6/2025), menjelaskan, “Seiring industri kami yang terus berkembang dengan cepat, kami terus mengevaluasi cara untuk mengelola bisnis secara efisien, sembari tetap menghadirkan kreativitas dan inovasi yang bernilai bagi konsumen.” Pernyataan ini menegaskan komitmen Disney untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat, meskipun harus mengorbankan sejumlah posisi karyawan.

Baca Juga :  Pemda Tanah Datar Berkunjung ke Kementerian Pertanian RI dan Tuangkan 4 Progul di Sektor ini

Langkah PHK massal kali ini merupakan kelanjutan dari program efisiensi besar-besaran yang telah dimulai tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, Disney telah memangkas sekitar 7.000 posisi karyawan, sebuah upaya yang dirancang untuk menghemat biaya operasional hingga US$ 5,5 miliar, atau setara dengan sekitar Rp 90 triliun (berdasarkan kurs Rp 16.400).

Pemangkasan kali ini dipastikan menyentuh beragam tim, termasuk departemen pemasaran di unit film dan televisi. Tak hanya itu, karyawan di divisi casting, pengembangan, dan keuangan korporat juga turut merasakan dampak kebijakan ini. Juru bicara perusahaan menekankan, “Kami menerapkan pendekatan yang sangat selektif agar jumlah karyawan yang terdampak bisa diminimalkan.” Meskipun demikian, Disney memastikan bahwa tidak ada satu pun tim yang ditutup sepenuhnya, menandakan bahwa restrukturisasi dilakukan secara terukur.

Baca Juga :  Menhan RI Prabowo Subianto : Kerja sama Industri Pertahanan diharapkan Tidak Hanya Sebatas Misi Jual Beli

Saat ini, Disney, yang berkantor pusat di California, mempekerjakan sekitar 233.000 karyawan, dengan lebih dari 60.000 di antaranya beroperasi di luar Amerika Serikat. Perusahaan ini membawahi sejumlah entitas hiburan raksasa lainnya, termasuk Marvel, Hulu, dan ESPN.

Meski tengah dihadapkan pada PHK massal dan upaya efisiensi, kinerja keuangan Disney menunjukkan sinyal yang cukup kuat. Pada bulan Mei lalu, perusahaan melaporkan pendapatan sebesar US$ 23,6 miliar untuk kuartal pertama tahun 2025, meningkat 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan jumlah pelanggan pada layanan streaming Disney+. Namun, performa film-film Disney di box office tahun ini menunjukkan hasil yang bervariasi. Film live-action Snow White misalnya, tidak mampu memenuhi ekspektasi setelah menerima banyak ulasan negatif. Di sisi lain, film animasi Lilo & Stitch justru sukses mencetak rekor box office di Amerika Serikat selama libur Memorial Day, dengan total penjualan tiket global mencapai US$ 610 juta sejak dirilis pada bulan Mei.

Tinggalkan Balasan