Diduga Terpapar Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), Khawatir akan Tertular Dinas Peternakan Isolasi Enam ekor Sapi di Kabupaten Pasaman Barat

Diduga Terpapar Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), Khawatir akan Tertular Dinas Peternakan Isolasi Enam ekor Sapi di Kabupaten Pasaman Barat

Salingka Media – Khawatir akan tertular, dinas peternakan isolasi Enam ekor sapi di Kabupaten Pasaman Barat, diduga terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK). Untuk memutus mata rantai virus PMK tersebut Dinas Pertanian dan Peternakan Pasbar, terus mensosialisasikan masyarakat peternak agar melaporkan kepada petugas kesehatan hewan apabila ternak sapi punya gejala demam, luka di daerah mulut bagian dalam, luka pada kaki dan produksi air liur berlebihan.

Selain pengecekan dan pengawasan gejala PMK, Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Pasaman Barat melakukan penutupan terhadap pasar ternak yang terdapat di Pasar Simpang Tiga. Langkah itu sebagai tindakan pencegahan berkembangnya penyakit mulut dan kuku (PMK) menyusul temuan enam kasus PMK di Kinali, Pasbar.

Baca Juga :  Serah Terima Jabatan Wali Nagari Muara Kiawai Kab. Pasaman Barat Sukses dilaksanakan

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pasaman Barat drh. Dody San Ismail, MM mengatakan, selama masa penutupan pasar ternak, akan dilakukan observasi lanjutan terkait penyebaran PMK terhadap hewan ternak yang terdapat di Pasbar. Penutupan direncanakan sejak pukul 06.00 WIB dan akan diteruskan hingga dua minggu ke depan.

“Selama masa penutupan pasar ternak yakni dua minggu kedepan, akan dilakukan sejumlah observasi terhadap hewan ternak terutama sapi dan kambing yang terdapat di Pasaman Barat. Tentu hasil observasi ini akan menjadi dasar kami apakah pasar ternak akan kembali dibuka untuk setelah dua minggu atau akan kami lanjutkan penutupan,” kata Dhody.

Selain itu, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Pasaman Barat telah menetapkan kebijakan untuk membatasi penerimaan hewan ternak yang berasal dari luar Pasbar dengan maksud untuk mencegah adanya virus masuk yang menyebabkan PMK bagi hewan ternak.

Baca Juga :  Save The Children Bersama Jemari Sakato Adakan Pelatihan Penguatan Psikososial Guru

“Kami juga akan melakukan pembatasan terhadap hewan-hewan ternak yang akan dijual namun berasal dari luar Kabupaten Pasaman Barat. Oleh karena itu akan dilakukan sejumlah upaya screening terhadap hewan-hewan ternak yang akan masuk dari luar Kabupaten  Pasaman Barat,” katanya.

Sebelumnya, ditemukan PMK dua peternakan yakni di Jorong Koja dan Jorong Aia Marwo, Pasbar. Sapi yang diindikasikan sebagai pembawa virus PMK tersebut merupakan sapi yang berasal dari pengiriman luar Kabupaten Pasbar. Hingga saat ini sudah terdapat enam kasus PMK di Kabupaten Pasaman Barat yakni di wilayah Kinali.

Kebijakan Dinas Pertanian dan Peternakan Pasbar ini mendapat dukungan dari sejumlah peternak. Salah seorang peternak di Jorong Mahakarya, Wahyudi mengatakan, kebijakan untuk menutup pasar ternak wajar dilakukan sebab ia juga tidak ingin hewan-hewan ternaknya terkena dampak dari PMK.

Baca Juga :  Menyikapi Kelangkaan BBM Bersubsidi di Pasbar, DPRD Pasbar Panggil Pihak Terkait

“Kami mendukung upaya yang dilakukan oleh Pak Kadis, sebab jiaka tetap dipaksakan dibuka juga tentu kami para peternak juga yang akan merasa dirugikan,” ucap Wahyudi.

Ia berharap Dinas Pertanian dan Peternakan secara rutin melakukan pengecekan kepada hewan-hewan ternak di Pasaman Barat agar tidak terjadi temuan-temuan PMK lainnya di Pasbar.

(Handro)

Tinggalkan Balasan