
Salingka Media – Membicarakan festival budaya di Sumatera Barat tak lengkap rasanya tanpa menyebutkan Rang Solok Baralek Gadang. Tahun ini, perhelatan akbar tersebut kembali digelar, menarik perhatian banyak pihak, termasuk Ketua Dekranasda Dharmasraya, Hj. Rafnelly Rafki Marlon, dan Wakil Ketua Dekranasda, Lisma Dewi. Keduanya hadir secara langsung di Hamparan Sawah Solok, Kota Solok, pada Kamis (11/9/2025), bukan hanya sebagai penonton, melainkan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian budaya Minangkabau dan penguatan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal. Kehadiran mereka menegaskan komitmen Dekranasda Dharmasraya dalam memajukan ekonomi kreatif daerah.
Pagi itu, suasana Kota Solok terasa begitu hidup dengan gelaran pawai budaya dan karnaval instalasi jerami. Kreativitas masyarakat Solok terpancar jelas dalam setiap detail instalasi, menciptakan pemandangan yang tak biasa dan memanjakan mata. Pawai ini menjadi penanda dimulainya rangkaian acara Rang Solok Baralek Gadang 2025 yang begitu dinanti-nantikan. Rencananya, acara akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat, Wali Kota Solok, dan Ketua DPRD Kota Solok. Momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif di ranah Minang.
Hj. Rafnelly Rafki Marlon dan Lisma Dewi tampak begitu menikmati setiap atraksi yang disajikan. Mulai dari seni pertunjukan, aneka kerajinan tangan, ragam kuliner khas, hingga peragaan busana tradisional, semuanya berhasil mencuri perhatian. Mereka menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan acara yang dinilai sukses menghadirkan berbagai elemen budaya dalam satu panggung. Bagi Dekranasda Dharmasraya, acara ini lebih dari sekadar hiburan. Ini adalah ruang berharga untuk promosi, membangun jaringan, dan berkolaborasi dengan Dekranasda dari kabupaten/kota lain di Sumatera Barat. “Event ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga ruang promosi dan kolaborasi antar-Dekranasda se-Sumatera Barat dalam memperkenalkan karya dan identitas budaya daerah,” tutur Hj. Rafnelly Rafki Marlon. Pernyataannya menekankan pentingnya sinergi untuk memperkuat identitas budaya dan memajukan ekonomi kreatif secara kolektif.
Sebagai salah satu agenda unggulan dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Rang Solok Baralek Gadang 2025 bukan acara sembarangan. Festival yang berlangsung selama tiga hari, 11-13 September 2025, ini menghadirkan serangkaian kegiatan menarik yang tak boleh dilewatkan. Ada pagelaran randai silek yang memukau, tari kolosal yang megah, peragaan busana yang memamerkan keindahan kain tradisional, hingga peragaan baju adat yang kaya makna. Setiap agenda dirancang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Minangkabau kepada khalayak yang lebih luas, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kehadiran perwakilan Dekranasda Dharmasraya dalam acara sebesar ini menunjukkan bahwa mereka melihat potensi besar yang bisa digali dari kolaborasi lintas daerah. Rang Solok Baralek Gadang menjadi etalase bagi produk-produk kerajinan lokal dan wadah bagi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk mempromosikan karya mereka. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama pembangunan. Dengan terus digelarnya festival budaya seperti ini, diharapkan pariwisata Sumatera Barat akan semakin berkembang, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rang Solok Baralek Gadang bukan hanya sekadar perayaan, melainkan investasi budaya jangka panjang yang berpotensi besar bagi kemajuan ekonomi.