
Salingka Media – Sebuah kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Kota Pariaman, Sumatera Barat, saat sebuah mobil Brio tertabrak kereta api di kawasan Desa Pauh Barat, Kecamatan Pariaman Tengah, pada Sabtu (6/9/2025) siang. Satu keluarga yang berada di dalam mobil menjadi korban dalam insiden ini, dengan kondisi seluruh penumpang mengalami cedera.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB. Mobil berwarna putih tersebut berusaha melintasi rel kereta api tanpa palang pintu ketika sebuah kereta datang dari arah Naras menuju pusat Kota Pariaman. Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan pun tidak dapat terhindarkan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Pariaman, Ipda Randhi Permana, membenarkan adanya kecelakaan itu. Ia menjelaskan, mobil dikemudikan oleh seorang pria berinisial AAN (33), warga Padang, yang kala itu bersama istri dan dua anaknya.
“Saat mobil tiba di rel, kereta dari arah Naras menuju Pariaman sudah melintas cukup dekat. Jarak yang singkat membuat pengemudi tidak sempat menghindar, sehingga tabrakan tidak terelakkan,” ujar Ipda Randhi ketika dimintai keterangan, Sabtu sore.
Mobil tersebut langsung terpental beberapa meter akibat kerasnya benturan, sementara bagian depan kendaraan mengalami kerusakan parah.
Akibat tabrakan, empat orang yang berada di dalam mobil mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda. AAN, sang pengemudi, mengalami luka robek di bagian belakang kepala serta lecet di tangan dan kaki.
Istri pengemudi mengalami robekan pada bagian mata kanan serta luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. Sementara anak laki-laki pertama mereka menderita luka robek di kepala bagian belakang serta lecet di tubuh.

Kondisi paling serius dialami anak perempuan korban. Ia mengalami luka robek di kepala, retak pada tulang tengkorak, penurunan kesadaran, serta luka lecet lain di tubuhnya. Karena kondisinya kritis, korban segera dirujuk dari RS Prof. M. Yamin Pariaman ke RS Yos Sudarso Padang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut keterangan pihak kepolisian, mobil Brio yang tertabrak kereta api itu mengalami kerusakan berat, khususnya di bagian depan. Polisi lalu lintas dari Polres Pariaman segera melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian serta mengumpulkan keterangan dari para saksi yang berada di sekitar tempat tersebut.
“Para korban awalnya dibawa ke RS Prof. M. Yamin Pariaman. Namun karena kondisi anak korban lebih serius, maka langsung dirujuk ke Padang,” tambah Ipda Randhi.
Kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu bukanlah yang pertama kali terjadi di wilayah Sumatera Barat. Pihak kepolisian pun mengingatkan kembali masyarakat untuk selalu berhati-hati.
“Pengendara harus memastikan situasi benar-benar aman sebelum melintas di rel kereta api, terutama di perlintasan tanpa palang pintu,” tegas Ipda Randhi Permana.