Kronologi Keluarga: Bocah Al Zayan Meninggal Diduga Akibat Kelalaian Medis di RS Bakti Timah Pangkalpinang

Bocah Al Zayan Meninggal Diduga Akibat Kelalaian Medis di RS Bakti Timah Pangkalpinang
Bocah Al Zayan Meninggal Diduga Akibat Kelalaian Medis di RS Bakti Timah Pangkalpinang – Foto : Hasil tangkapan layar dari unggahan akun instagram celina_arabella_zahrani

Pangkalpinang – Keluarga almarhum Al Zayan bin Aripianto mengungkap kisah memilukan yang mereka alami saat sang cucu dirawat di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang hingga akhirnya meninggal dunia, Jumat (30/8/2025) dini hari.

Kakek almarhum menuturkan, awalnya cucunya mengalami muntah dan diare sekitar pukul 21.00 WIB. Pihak keluarga kemudian membawa Al Zayan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSBT untuk mendapatkan penanganan medis.

“Sesampainya di IGD, cucu saya didiagnosa muntaber dan harus dirawat inap. Setelah dipasang infus, cucu saya terus berak puluhan kali hingga infus lepas. Kami lapor, tapi hanya disuruh menunggu ruang rawat inap. Selama empat jam tidak ada tindakan, padahal kondisi cucu saya makin lemah,” ungkap sang kakek.

Ironisnya, lanjutnya, pihak keluarga justru melihat ada perawat yang sibuk karaoke menggunakan handphone, sementara kondisi pasien semakin mengkhawatirkan.

Baca Juga :  Dosen Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut di Simalungun, Diduga Truk Alami Rem Blong

Minimnya Pelayanan di Ruang Rawat Inap

Sekitar pukul 02.00 WIB, Al Zayan baru dipindahkan ke ruang rawat inap lantai 6. Namun, keluarga menilai pelayanan medis masih minim. Bahkan, perlengkapan dasar seperti bantal dan selimut harus disiapkan sendiri oleh keluarga pasien.

“Kami sampaikan ke perawat kalau cucu saya masih berak terus, jawabannya hanya ‘itu biasa, nanti saja pasang infus lagi’. Tidak ada tindakan berarti sampai akhirnya kondisi cucu saya makin memburuk,” jelas kakek korban.

Kondisi Memburuk Hingga Akhirnya Meninggal

Sekitar pukul 04.00 WIB, kondisi Al Zayan semakin kritis. Bel darurat ditekan berkali-kali, namun tak ada perawat datang. Orang tua korban akhirnya turun ke IGD sambil berteriak histeris meminta pertolongan.

Ketika tim medis datang, tubuh bocah malang itu sudah kaku dan dingin. Dokter kemudian menyebut penyebab kematian bukan karena muntaber, melainkan karena gangguan pada paru-paru.

Baca Juga :  Wanita di Padangpanjang Ditemukan Meninggal Gantung Diri Setelah Mengeluh Sakit

“Sejak awal diagnosanya muntaber. Kalau memang paru-paru, seharusnya diopname dengan oksigen. Kami bingung dengan penjelasan yang berubah-ubah,” kata kakek almarhum dengan nada kecewa.

Pemulangan Jenazah Tanpa Bantuan Rumah Sakit

Lebih menyedihkan lagi, keluarga mengaku tidak ada inisiatif dari pihak rumah sakit untuk membantu pemulangan jenazah. Mereka bahkan menunggu hampir dua jam hingga akhirnya mendapat bantuan ambulans dari Polresta Pangkalpinang.

“Kami merasa ditelantarkan. Kalau bukan karena bantuan polisi, mungkin jenazah cucu saya lebih lama lagi terbengkalai,” ucapnya.

Harapan Keluarga

Keluarga almarhum menyatakan akan mencari keadilan atas peristiwa yang mereka alami. Mereka berharap pihak berwenang turun tangan mengusut dugaan kelalaian medis ini.

Baca Juga :  Kebakaran Ruko di Dadok Tunggul Hitam Padang, Pemilik Ditemukan Meninggal

🙏 Wassalam.

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak RS Bakti Timah Pangkalpinang maupun otoritas kesehatan terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai kronologi yang disampaikan keluarga almarhum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *