Erupsi Marapi Capai 1.200 Meter, PVMBG Peringatkan Bahaya Maut Lahar Hujan

Erupsi Marapi Capai 1.200 Meter, PVMBG Peringatkan Bahaya Maut Lahar Hujan
Erupsi Gunung Marapi [Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]
Salingka Media – Aktivitas vulkanik Gunung Marapi di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, kembali meningkat signifikan. Pada Minggu (14/12), gunung ini memuntahkan kolom abu vulkanik hingga ketinggian sekitar 1.200 meter di atas puncak. Laporan dari Pos Gunung Api (PGA) mengonfirmasi erupsi terjadi tepat pukul 16.37 WIB.

Petugas PGA, Teguh Firmansyah, menjelaskan bahwa mereka mengamati kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang. Semburan abu ini terlihat condong mengarah ke utara. “Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, pukul 16.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak gunung,” tegas Teguh Firmansyah.

Sismogram mencatat erupsi ini berlangsung selama 61 detik dengan amplitudo maksimum 9,8 milimeter. Data ini memperkuat indikasi bahwa tingkat aktivitas vulkanik Marapi masih tinggi, sehingga masyarakat di sekitar lereng harus terus waspada.

Baca Juga :  Tiga Warga Sumatera Barat Dievakuasi dari Lebanon, PLT Gubernur Sumbar Pastikan Mereka Aman

Meskipun status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II (Waspada), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera mengeluarkan rekomendasi tegas terkait bahaya sekunder yang mengancam.

Rekomendasi kunci dari PVMBG adalah larangan total bagi siapa pun termasuk masyarakat, wisatawan, atau pengunjung—untuk beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas, yaitu Kawah Verbeek.

PVMBG juga secara khusus menyoroti potensi bencana lahar hujan yang sangat berbahaya. Sumatera Barat kini memasuki musim hujan, dan tumpukan material letusan di lereng gunung sangat rentan terbawa arus air, memicu aliran lahar hujan yang tidak terduga.

“PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi banjir lahar hujan,” demikian bunyi peringatan yang mereka sampaikan.

Baca Juga :  Polda Sumbar Sosialisasi Cegah Berita Hoax di Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuh Selatan

Mengingat tragedi lahar pada 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa, potensi bahaya ini tidak boleh diabaikan.

Bencana sekunder seperti lahar hujan bukan satu-satunya ancaman. PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang mungkin terdampak hujan abu untuk segera mengambil tindakan pencegahan kesehatan. Teguh Firmansyah mengimbau, “Apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA).”

Secara geografis, masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Marapi, termasuk Lembah Anai, harus tetap siaga penuh. Kewaspadaan ini harus ditingkatkan terutama saat curah hujan tinggi terjadi di puncak gunung. Mereka harus memantau debit air dan segera mengevakuasi diri jika terlihat tanda-tanda aliran lahar mendekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *