Indeks

Asal Usul Nama Minangkabau: Menguak Sejarah dan Etimologi

Asal Usul Nama Minangkabau Menguak Sejarah dan Etimologi
Istano Basa Pagaruyung tahun 2014/Herusutimbul

Salingka Media – Nama Minangkabau sering kali dikaitkan dengan cerita rakyat mengenai adu kerbau antara rakyat setempat dan tentara Majapahit. Dalam legenda tersebut, rakyat Minangkabau menggunakan kerbau kecil yang disiasati dengan besi tajam di tanduknya untuk mengalahkan kerbau besar milik Majapahit. Kemenangan ini, menurut cerita, menjadi asal mula nama Minangkabau yang diyakini berasal dari kata “menang kerbau”. Namun, etimologi ini dipertanyakan oleh para ahli bahasa dan sejarah, dan berbagai teori lain pun bermunculan.

Pertikaian Etimologi “Minang”

Beberapa ahli bahasa menyebut bahwa jika benar kata minang berasal dari “menang kerbau”, seharusnya nama yang tepat adalah Manang—sesuai dengan perubahan bunyi dalam dialek Minangkabau (misalnya, tenang menjadi tanang). Oleh karena itu, nama Minangkabau dianggap tidak mengikuti pola bahasa yang lazim.

Teori Besi Runcing dan Bantahan Hamka

Teori lain menyebutkan bahwa minang merujuk pada “basi runcing”, yakni besi tajam yang diikatkan di mulut anak kerbau. Kerbau kecil itu kemudian berhasil mengalahkan kerbau besar dengan menyerang perutnya. Namun, Buya Hamka, seorang tokoh terkenal, membantah teori ini. Menurut Hamka, minang berasal dari kata mainang, yang berarti menggembala kerbau. Daerah Minangkabau dulunya dikenal dengan kebiasaan masyarakatnya yang suka menggembala kerbau, sehingga nama tersebut muncul dari kebiasaan ini.

Perspektif Sejarah Kron dan Prasasti Padang Roco

Dalam pandangan sejarawan Belanda, Kron, laga kerbau bukanlah peristiwa penentu dalam pemberian nama Minangkabau. Sebaliknya, adu kerbau itu hanya bagian dari pesta diplomasi antara tentara Majapahit dan Minangkabau. Hubungan diplomatik ini kemudian diperkuat dengan pemberian hadiah arca Amoghapasa, sebagaimana tercatat dalam Prasasti Padang Roco tahun 1286. Pada masa itu, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Minangkabau disebut sebagai Melayu.

Penulisan Etimologi dalam Nagarakertagama

Nama Minangkabau mulai muncul secara resmi dalam sejarah pada tahun 1365 melalui kitab Nagarakertagama karya Mpu Prapanca. Dalam kitab tersebut, wilayah ini disebut sebagai Manangkabwa, yang menandakan bahwa nama ini sudah digunakan jauh sebelum masa penulisan kitab tersebut.

Peta Kuno dan Referensi Asing

Penjelajah Yunani, Megasthenes, pada 290 SM juga menulis tentang kekaisaran bernama “Manancabo” di pesisir barat Sumatra. Sumber lain, seperti peta karya Giovanni Battista Ramusio, juga mencatat nama kerajaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa nama Minangkabau sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kisah adu kerbau muncul dalam legenda rakyat.

Duarte Barbosa, pelayar asal Portugal, dalam deskripsinya tentang Sumatra juga mencatat nama Manancabo, yang dikenal sebagai daerah kaya emas. Ini memperkuat bukti bahwa Minangkabau dikenal di kalangan bangsa Eropa dan sudah memiliki nama yang serupa sejak lama.

Asal Usul Minanga Tamwan dan Perubahan Etimologi

Teori lain menyebutkan bahwa nama Minangkabau berasal dari Minanga Tamwan, yang berarti pertemuan dua sungai. Menurut Prof. Dr. Poerbatjaraka, nama ini merujuk pada pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Di sekitar pertemuan sungai tersebut, terdapat bekas kerajaan Muara Takus, yang masih meninggalkan jejak candi dan stupa.

Prasasti Kedukan Bukit dari Palembang yang berbahasa Melayu Kuno juga menyebut nama Minanga Tamwan sebagai tempat asal angkatan besar yang melakukan perjalanan ke Sriwijaya. Banyak sejarawan percaya bahwa Minanga Tamwan adalah wilayah Minangkabau, yang letaknya di sekitar Muara Takus.

Perdebatan Tentang Asal Usul Nama

Meskipun berbagai teori telah dikemukakan, tidak ada kesepakatan tunggal mengenai asal usul nama Minangkabau. Ada yang percaya bahwa nama tersebut terkait erat dengan kisah adu kerbau, sementara yang lain mengaitkannya dengan sejarah dan etimologi yang lebih kompleks. Sebagian besar penduduk Minangkabau saat ini mungkin tidak terlalu peduli dengan perdebatan ini, tetapi dari sudut pandang sejarah, penting untuk menelusuri asal-usul tersebut.

Perluasan Wilayah Minangkabau

Dalam tambo Minangkabau, disebutkan bahwa wilayah ini mencakup daerah yang sangat luas, termasuk Sikilang, Taratak Air Hitam, dan Sipisau Pisau Hanyut. Pusat kerajaan terletak di Pagarruyung, dan wilayah sekitarnya disebut sebagai rantau. Ada sembilan daerah rantau utama, seperti Kuantan Inderagiri, Siak Sri Inderapura, Rao Mandahiling, dan Tiku Pariaman. Penduduk rantau adalah keturunan asli Minangkabau yang tetap memegang adat istiadat meskipun dipengaruhi oleh lingkungan baru mereka.

Kesimpulan

Sejarah dan etimologi nama Minangkabau terus menjadi topik perdebatan di kalangan sejarawan. Dari kisah adu kerbau hingga prasasti kuno dan peta-peta kuno, nama ini memiliki banyak lapisan cerita dan makna yang saling bersinggungan. Apa pun asal usul sebenarnya, Minangkabau tetap menjadi simbol kebanggaan budaya dan sejarah yang kaya di Indonesia.

Referensi:
* A. Damhoeri (12 November 1974)
source : Digitized from the original text from A. Damhoeri’s collections
* Journal of the Malayan Branch of the Royal Asiatic Society
* universitad hamburg, dejava history 1512 -Duarte Barbosa

Exit mobile version