Anak Kelas 2 SD Kritis Ditarik Buaya Saat Mandi di Air Bangis, Pasaman Barat

Anak Kelas 2 SD Kritis Ditarik Buaya Saat Mandi di Air Bangis, Pasaman Barat
Anak Kelas 2 SD Kritis Ditarik Buaya Saat Mandi di Air Bangis, Pasaman Barat – Dok. Foto Via sumbarsatu

Salingka Media – Seorang bocah berusia 7 tahun, Shakel Alfaris, harus menjalani perawatan intensif setelah seekor buaya menerkamnya saat ia asyik mandi di perairan Jorong Kampung Padang Utara, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat. Peristiwa yang sangat menggegerkan ini terjadi pada hari Senin, 15 Desember 2025, sekitar pukul 12.00 WIB. Murid kelas II SD tersebut kini dalam kondisi kritis, menderita luka parah di kaki kanannya.

Saat kejadian, Shakel bersama teman-temannya sedang bermain dan mandi di pinggiran laut. Tanpa mereka sadari, predator ganas berupa buaya dengan perkiraan panjang mencapai 2,5 meter mendekati mereka. Kepanikan langsung pecah ketika anak-anak mulai berusaha menyelamatkan diri dan lari menuju daratan.

Ayah korban, Husnul Rifs, menjelaskan bahwa buaya tersebut tiba-tiba menangkap dan menarik kaki Shakel yang masih berada di dalam air, bahkan ketika korban sudah hampir mencapai tempat aman. Teriakan kesakitan Shakel membuat teman-temannya menjerit panik dan berteriak meminta pertolongan.

Baca Juga :  Memalukan, Hadiah Lomba Lari Hut Pasbar Ke-19 Sampai Hari ini Belum di Cairkan

Beruntung, suara teriakan panik itu terdengar oleh seorang nelayan bernama Buyen yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Nelayan pemberani ini tanpa ragu langsung memberikan pertolongan. Buyen terlibat dalam aksi tarik-menarik yang menegangkan melawan buaya saat mandi itu. Setelah pergumulan singkat yang terasa sangat panjang, buaya tersebut akhirnya melepaskan cengkeraman dari kaki korban. Aksi sigap Buyen berhasil menyelamatkan nyawa Shakel, meski sang anak sudah mengalami cedera serius.

Akibat serangan buaya itu, Shakel Alfaris mengalami luka yang sangat parah. Ia menderita luka menganga pada betis kanan hingga memperlihatkan tulang, serta luka serius di bagian paha dan betis kaki kanannya. Segera setelah berhasil diselamatkan, korban langsung mendapatkan penanganan medis darurat di Puskesmas Sungai Beremas. Tim kesehatan dengan cepat melakukan tindakan intensif dan menjahit luka-luka yang diderita korban.

Baca Juga :  Kapolres Pasaman Barat Pimpin Upacara Sertijab Dengan Khidmat

Meskipun sudah menerima perawatan, kondisi Shakel saat ini masih lemah. Ia belum bisa melakukan aktivitas seperti biasa dan masih menjalani perawatan lanjutan di rumah orang tuanya. Selain cedera fisik, keluarga menyebutkan bahwa Shakel juga mengalami trauma psikologis yang mendalam. Ia masih sering menangis ketakutan dan mengalami demam akibat insiden mengerikan tersebut. Serangan buaya saat mandi ini jelas menyisakan bekas luka fisik dan mental yang mendalam bagi korban.

Keluarga korban sangat berharap kejadian ini menjadi perhatian serius bagi seluruh pihak terkait. Mereka mendesak pemerintah dan instansi berwenang agar segera meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pengamanan di wilayah perairan yang terkenal rawan kemunculan buaya. Serangan buaya saat mandi di kawasan permukiman ini menjadi bukti nyata bahwa ancaman predator ini sangat nyata dan mengancam keselamatan warga, khususnya anak-anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *