Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Menjadi 1.137 Jiwa

Korban Meninggal Banjir dan Longsor di Sumatera Bertambah Menjadi 1.137 Jiwa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk membersihkan lumpur dan kayu gelondongan yang menutupi badan jalan lintas penghubung Kabupaten Aceh Timur dengan Kabuopaten Gayo Lues di Lokop, Serbajadi, Aceh Timur, Aceh, Senin (22/12/2025). Pemerintah mengerahkan belasan alat berat untuk membebaskan keterisolasian daerah pedalaman Aceh Timur pascabencana hidrometeorologi Aceh pada akhir November 2025. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/agr

Salingka Media – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru mengenai dampak bencana banjir dan longsor di Sumatera yang merenggut nyawa 1.137 orang. Selain korban meninggal dunia, petugas gabungan hingga kini masih mencari 163 orang yang berstatus hilang di berbagai titik lokasi bencana.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan rincian data tersebut dalam konferensi pers di Jakarta Timur pada Jumat (26/12). Ia menyebutkan adanya penambahan jumlah korban jiwa dari wilayah Aceh dan Sumatera Barat yang sebelumnya berjumlah 1.135 orang.

Curah hujan ekstrem yang mengguyur selama beberapa hari memicu bencana banjir dan longsor di Sumatera, khususnya di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Air sungai yang meluap serta tanah longsor dari perbukitan menghancurkan pemukiman warga, fasilitas publik, hingga memutus akses jalan utama.

Baca Juga :  Banjir dan Longsor di Sukabumi: 5 Meninggal, 4 Hilang, Ribuan Warga Terdampak

Kabar baiknya, BNPB mencatat penurunan jumlah warga yang menempati pos pengungsian. Saat ini, sebanyak 457.255 orang masih mengungsi, berkurang dari angka sebelumnya yang mencapai 489.864 jiwa. Banyak warga memilih kembali ke rumah setelah air surut dan petugas menyatakan kondisi lingkungan mereka aman.

Meskipun jumlah pengungsi berkurang, ratusan ribu penduduk tetap memerlukan dukungan logistik, layanan kesehatan, serta air bersih. BNPB memastikan bahwa petugas di lapangan terus mendistribusikan bantuan dan menyiagakan dapur umum guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

Sementara itu, Basarnas bersama personel TNI, Polri, dan relawan tetap melanjutkan operasi pencarian korban hilang di tiga provinsi tersebut. Tim evakuasi menghadapi tantangan berat berupa tumpukan material longsor yang tebal, medan yang sulit, serta cuaca yang tidak menentu di lokasi pencarian.

Baca Juga :  Banjir Bandang di Deli Serdang: Empat Warga Tewas, Dua Masih Hilang

Pemerintah daerah dan BNPB kini memusatkan perhatian pada percepatan pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Sumatera ini. Selain fokus pada pencarian korban, pemerintah terus memperkuat sistem peringatan dini dan mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan lebat susulan di wilayah rawan bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *