Penanganan Bencana Dinsos Sumbar Kerahkan Ratusan TAGANA dan Salurkan Bantuan Besar untuk Warga

Penanganan Bencana Dinsos Sumbar Kerahkan Ratusan TAGANA dan Salurkan Bantuan Besar untuk Warga
Penanganan Bencana Dinsos Sumbar Kerahkan Ratusan TAGANA dan Salurkan Bantuan Besar untuk Warga – Dok. Humas

Salingka Media – Penanganan bencana Dinsos Sumbar kembali menjadi sorotan setelah serangkaian bencana melanda berbagai wilayah di Sumatera Barat. Dalam situasi darurat ini, penanganan bencana Dinsos Sumbar dilakukan dengan langkah cepat melalui pengiriman personel, pendirian dapur umum, dan penyaluran logistik penting kepada masyarakat. Respons ini disebut sebagai upaya untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi di tengah kondisi darurat yang masih berlangsung.

Sebagai bagian dari penanganan bencana Dinsos Sumbar, pemerintah provinsi melalui Dinas Sosial langsung mengambil langkah operasional dengan mendirikan dua dapur umum di tingkat provinsi. Upaya tersebut kemudian diperkuat dengan permintaan agar pemerintah kabupaten dan kota membuka tambahan dapur umum di daerah terdampak. Total terdapat 55 dapur umum yang saat ini aktif menyediakan makanan bagi masyarakat yang kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok akibat bencana.

Kepala Dinas Sosial Sumatera Barat, Saifullah, menyampaikan bahwa kebutuhan logistik menjadi prioritas dalam beberapa hari terakhir. Dinas Sosial telah menyalurkan 8,6 ton beras serta berbagai bahan pokok lain yang diperlukan warga. Bantuan ini tidak hanya disuplai melalui jalur darat, tetapi juga menggunakan helikopter untuk daerah-daerah yang terputus aksesnya. Pendekatan ini dilakukan agar distribusi bantuan tidak terhambat dan warga yang berada di lokasi terisolasi tetap menerima dukungan tepat waktu.

Baca Juga :  Endra Yama Wakil Ketua DPRD Pasaman Barat Siap Dorong Percepatan Perbaikan Jalan Poros Pondok yang Terputus

Selain logistik, pengerahan personel juga dilakukan secara besar-besaran. Sebanyak 605 anggota Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dikerahkan dari 19 kabupaten dan kota. Para personel ini berperan penting dalam proses evakuasi, pendirian dapur umum, distribusi bantuan, hingga menyediakan layanan dukungan psikososial kepada warga yang mengalami trauma. Saifullah menegaskan bahwa seluruh personel bekerja tanpa henti untuk mendampingi masyarakat yang kini tengah memulihkan diri dari dampak bencana.

Personel TAGANA yang tersebar di banyak titik disebut sudah berada di lokasi sejak fase awal bencana. Mereka melakukan pemetaan cepat, membantu proses pertolongan, serta memastikan setiap titik pengungsian memiliki dukungan yang dibutuhkan. Saifullah mengapresiasi dedikasi para relawan yang terus bekerja siang dan malam untuk memastikan keselamatan warga. Baginya, kehadiran TAGANA menunjukkan bahwa negara hadir secara langsung di tengah masyarakat pada situasi sulit.

Baca Juga :  PT BPP Ajukan Gugatan Verzet, Karena Keputusan PN Pasbar Hanya Sepihak

Selain kegiatan lapangan, Dinas Sosial Sumbar juga membuka ruang donasi untuk warga yang ingin membantu. Bantuan berupa pakaian layak pakai, makanan siap konsumsi, serta keperluan mendesak lainnya terus dihimpun. Dinas Sosial mencatat bahwa jumlah bantuan yang masuk dari masyarakat cukup tinggi sehingga memperkuat penanganan untuk korban bencana. Aktivitas gotong royong baik dari pemerintah maupun masyarakat dinilai memberikan dampak besar terhadap percepatan bantuan di berbagai lokasi.

Koordinasi antarinstansi juga menjadi salah satu fokus utama. Saifullah menyebutkan bahwa komunikasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, kota, serta berbagai organisasi relawan terus dipererat. Hal ini dilakukan agar setiap bantuan yang turun ke lapangan tepat sasaran dan menjangkau seluruh wilayah yang membutuhkan. Mekanisme pendataan, penyaluran, dan pembagian tugas terus diperbaharui mengikuti perkembangan situasi di lapangan.

Baca Juga :  Mobil Terperosok ke Parit Akibat Banjir di Padang, Tim Damkar Evakuasi dengan Selamat

Ia menambahkan bahwa prioritas utama saat ini adalah keselamatan warga dan pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Setelah fase darurat mulai stabil, pemerintah akan masuk ke tahap pemulihan awal, termasuk memulihkan aktivitas masyarakat, memfasilitasi kebutuhan khusus pengungsi, dan memastikan keberlanjutan dukungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *