Harimau Sumatera Terkam Ayah dan Anak di Solok Selatan, Warga Diimbau Waspada

Harimau Sumatera Terkam Ayah dan Anak di Solok Selatan, Warga Diimbau Waspada
Gambar ilustrasi – Dok. Ist

Salingka Media – Ketegangan menyelimuti warga Jorong Sungai Rambutan, Nagari Persiapan Batang Lolo, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Pada Selasa (16/9/2025) malam, sebuah kejadian tak terduga mengejutkan dua warga setempat, Amsal (48) dan Pandi (25), yang mengalami serangan harimau Sumatera. Peristiwa ini terjadi di areal kebun karet mereka di kawasan Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako, yang kini menjadi sorotan utama bagi masyarakat dan pihak berwenang. Insiden tersebut memicu kepanikan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai interaksi antara manusia dan satwa liar, terutama harimau Sumatera, di wilayah tersebut.

Menurut keterangan resmi dari Kapolsek KPGD, Iptu Taufik Indra, insiden ini bermula saat Amsal dan anak keduanya, Fatar, berusaha menyusul Pandi yang tak kunjung pulang dari kebun sejak pagi. Saat tiba di lokasi, suasana yang semula tenang berubah menjadi mencekam ketika seekor harimau tiba-tiba muncul. Hewan buas itu langsung menyerang Amsal dan Pandi. Fatar, yang berada di dekat mereka, terkejut dan terjatuh, namun berhasil melarikan diri untuk meminta pertolongan kepada warga. Berkat kegigihan dan keberanian Fatar, upaya penyelamatan dapat segera dilakukan.

Baca Juga :  Tertangkap di Dharmasraya, Pria Asal Solok Selatan Bawa 38 Paket Sabu dari Jambi

Serangan mendadak tersebut meninggalkan luka serius pada kedua korban. Amsal mengalami luka robek yang cukup parah di bagian kaki kanan, sementara Pandi menderita luka pada tangan dan punggungnya. Kondisi mereka yang bersimbah darah membuat proses evakuasi menjadi sangat mendebarkan. Warga setempat yang berkoordinasi dengan aparat kepolisian, TNI, Basarnas, serta perangkat nagari segera bergegas menuju lokasi kejadian. Dalam suasana gelap dan penuh kewaspadaan, tim gabungan berhasil mengevakuasi kedua korban. Mereka segera dilarikan ke RSUD Solok Selatan untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Hingga Rabu (17/9/2025), kondisi kedua korban dilaporkan stabil dan masih dalam tahap observasi untuk memastikan pemulihan optimal.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di area yang berbatasan langsung dengan habitat liar. Serangan harimau di Solok Selatan bukan hanya ancaman, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Kapolsek KPGD menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan lebih lanjut terhadap harimau yang menyerang, termasuk kemungkinan relokasi atau tindakan konservasi lain yang diperlukan. Masyarakat juga diminta untuk sementara waktu menjauhi kawasan perkebunan di sekitar Bukit Batuang Gadang Mudiak Sako demi keselamatan. Imbauan ini menjadi langkah preventif utama untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

Baca Juga :  Pupuik Sarunai, Alat Musik Tradisional Masyarakat Minangkabau

Kejadian ini juga menyoroti perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara berinteraksi dengan satwa liar yang dilindungi, seperti harimau Sumatera. Pihak BKSDA dan pemerintah daerah diharapkan dapat bekerja sama untuk memberikan panduan yang jelas kepada petani dan penduduk yang tinggal di dekat hutan. Tujuannya adalah untuk meminimalkan konflik antara manusia dan satwa liar, serta memastikan keamanan kedua belah pihak. Dengan langkah-langkah proaktif dan kesadaran bersama, diharapkan kasus serangan harimau seperti ini tidak akan terulang kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *