
Salingka Media – Di tengah keindahan alamnya yang memesona, Danau Maninjau kembali menyimpan kisah pilu. Sebuah tragedi yang berawal dari aktivitas memancing berujung pada hilangnya nyawa. Setelah pencarian yang memakan waktu dan melibatkan berbagai pihak, akhirnya titik terang ditemukan. Kabar penemuan jenazah seorang warga yang hilang di Danau Maninjau mengakhiri penantian panjang keluarga dan seluruh tim pencari. Proses pencarian intensif ini menjadi bukti kolaborasi yang erat antara berbagai instansi dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di perairan, terutama di kawasan yang memiliki risiko tinggi.
Dodi Prinando (40), seorang warga Jorong Nagari, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, dilaporkan hilang sejak Jumat pagi. Dodi diketahui pergi ke Danau Maninjau untuk menembak ikan, namun tak kunjung kembali ke rumah. Mendapat laporan tersebut, tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur segera bergerak cepat untuk melakukan pencarian. Proses ini tidaklah mudah. Luasnya perairan Danau Maninjau menjadi tantangan utama, menuntut para relawan untuk bekerja ekstra keras.
Setelah empat hari melakukan penyisiran secara intensif, tim pencari yang terdiri dari BPBD Agam, Basarnas Pos Pasaman, TNI, Polri, Damkar, pemerintah kecamatan dan nagari, serta Kelompok Siaga Bencana Bayur, akhirnya menemukan jasad Dodi Prinando pada Selasa, 16 September 2025, pukul 07.00 WIB. Kalaksa BPBD Agam, Rahmad Lasmono, mengonfirmasi kabar duka ini. Ia menyatakan, berkat kerja sama seluruh unsur, proses pencarian membuahkan hasil, meskipun korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan koordinasi seluruh unsur, korban berhasil ditemukan pagi ini dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Rahmad.
Rahmad Lasmono juga menjelaskan bahwa setelah jenazah ditemukan, tim segera melakukan evakuasi ke daratan. Proses selanjutnya adalah membawa jenazah Dodi ke Puskesmas Maninjau untuk dilakukan otopsi. Langkah ini dilakukan sebelum akhirnya jenazah diserahkan kembali kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Rahmad tidak lupa menyampaikan apresiasi tertinggi kepada semua pihak yang telah terlibat dan membantu kelancaran operasi pencarian.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua unsur dan masyarakat yang telah membantu proses pencarian. Semoga keluarga diberi ketabahan atas musibah ini,” tambahnya.
Penemuan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara pemerintah, militer, dan masyarakat. Setiap elemen memiliki peran krusial, mulai dari Basarnas yang ahli dalam pencarian di perairan, BPBD Agam yang mengoordinasikan tim, hingga masyarakat lokal yang memahami seluk-beluk Danau Maninjau. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana sumber daya dan keahlian yang berbeda dapat digabungkan untuk mencapai satu tujuan, yaitu menemukan korban tenggelam di Danau Maninjau dan memberikan kepastian bagi keluarga yang berduka.
Insiden tragis ini kembali menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat akan bahaya beraktivitas di perairan. BPBD Agam secara khusus menekankan pentingnya kewaspadaan dan penggunaan peralatan keselamatan yang memadai. Setiap orang yang berinteraksi dengan Danau Maninjau atau perairan lainnya, baik untuk rekreasi maupun pekerjaan, diharapkan selalu mengutamakan keselamatan diri. Musibah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama. Semoga keluarga Dodi Prinando diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini, dan semoga kejadian serupa tidak terulang di masa depan.