
Salingka Media – Para petani di Kabupaten Tanah Datar kini bisa bernapas lega. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) baru saja menyalurkan bantuan dana senilai total Rp17 miliar. Bantuan ini dialokasikan khusus untuk program Optimasi Lahan Sawah, sebuah inisiatif strategis yang bertujuan meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas padi secara signifikan. Kabar gembira ini menjadi angin segar bagi sektor pertanian di wilayah yang dikenal sebagai lumbung beras Sumatera Barat tersebut. Program ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional, dimulai dari tingkat daerah. Dengan adanya kucuran dana 17M ini, diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan petani.
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa program ini terbagi menjadi dua jenis pekerjaan utama, yaitu konstruksi untuk pembangunan sumber air dan pengolahan lahan sawah. Total target yang akan digarap mencapai 3.140 hektar. Sri Mulyani menambahkan, bantuan fantastis ini diserahkan kepada kelompok tani dalam tiga tahapan berbeda. Tahap pertama mencakup area seluas 675 hektar. Proses penandatanganan kontrak kerja sama telah rampung pada 18 Juni 2025, dan dana telah masuk ke rekening kelompok tani sejak 27 Agustus 2025. Kegiatan konstruksi di lapangan pun sudah dimulai sejak 1 September 2025.
Langkah-langkah berikutnya sedang dalam persiapan matang. Untuk tahap kedua, yang akan mengoptimalkan lahan seluas 1.325 hektar, tim survei dari Tim SID telah melakukan tinjauan lapangan. Penandatanganan kontrak untuk tahap ini baru saja dilaksanakan pada 15 September 2025. Sementara itu, untuk tahap ketiga yang mencakup area 1.140 hektar, data calon petani dan calon lokasi (CPCL) sudah tersedia. Saat ini, proses survei oleh Tim SID dari Universitas Andalas (Unand) sedang berlangsung untuk memastikan kelancaran implementasi program.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyambut baik bantuan ini. Menurutnya, kucuran dana 17M merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah pusat dan kabupaten terhadap masyarakat, khususnya para petani. Beliau menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memberikan dukungan penuh agar sektor pertanian semakin kuat, mandiri, dan berdaya saing. Dukungan ini tidak hanya sebatas bantuan dana, tetapi juga mencakup modernisasi pertanian, pengolahan hasil pascapanen, dan pengembangan pertanian organik untuk menciptakan produk unggulan daerah.
Eka Putra juga menyebut bahwa bantuan ini adalah buah dari keberhasilan program andalan yang telah berjalan sebelumnya, yaitu program “Bantuan Bajak Gratis” yang telah memberikan manfaat luas bagi masyarakat dan mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat. Keberhasilan ini juga menunjukkan resiliensi pertanian Tanah Datar yang berhasil bangkit kembali pasca-bencana galodo yang sempat menurunkan produktivitas. Oleh karena itu, bantuan dari Kementan ini adalah pengakuan atas kerja keras dan semangat pantang menyerah para petani di Tanah Datar.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Eka berpesan kepada kelompok tani yang menerima bantuan untuk memanfaatkan dana ini dengan sebaik-baiknya. Beliau menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan keterbukaan di antara anggota kelompok. “Jangan sampai bantuan ini justru memecah belah,” ujarnya. Dengan menjaga kebersamaan dan kekompakan, Bupati yakin bantuan serupa akan terus mengalir di masa depan, dan mereka yang belum mendapat giliran pasti akan merasakannya nanti. Pesan ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan program bukan hanya soal dana, tetapi juga tentang kerja sama dan integritas para pelaksananya.