
Salingka Media – Pencarian korban air bah di Sungai Batang Pasaman akhirnya menemukan titik terang yang tragis. Setelah tiga hari pencarian intensif, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dalam kondisi tidak bernyawa. Peristiwa duka ini terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dan menjadi peringatan akan bahaya Sungai Batang Pasaman saat musim hujan.
Jenazah korban yang ditemukan bernama Aldi (25). Ia ditemukan pada Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, berjarak kurang lebih 500 meter dari lokasi awal kejadian. Setelah dievakuasi, jenazah dibawa ke Puskesmas Talamau sekitar pukul 13.30 WIB untuk proses lebih lanjut sebelum diserahkan kepada keluarga.
Sementara itu, pencarian masih terus dilakukan untuk korban lainnya, Eman (35), yang hingga kini belum ditemukan. Dua korban lain dalam insiden yang sama, yaitu Asba (31) dan Reza (25), berhasil selamat dari amukan arus deras.
Koordinator Pos SAR Pasaman, Novi Yurandi, menjelaskan bahwa tragedi bermula pada Kamis (14/8) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, keempat korban mencoba menyeberangi Sungai Batang Pasaman yang sedang meluap akibat hujan deras di kawasan hulu. Tiba-tiba, air bah datang secara mendadak, menghantam dan menyeret mereka.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian segera meminta bantuan kepada Basarnas. Namun, pencarian tidak bisa langsung dilakukan karena kondisi malam hari dan arus sungai yang sangat deras, membuat operasi menjadi sangat berisiko.
Pencarian yang telah memasuki hari ketiga pada Minggu (17/8) ini melibatkan lebih dari 40 personel dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, Polsek Talamau, Koramil 03 Talu, Local Hero Rescue, serta masyarakat setempat. Tim gabungan membagi pencarian ke dalam tiga sektor utama: penyisiran sungai dengan perahu rafting, penggunaan LCR (Landing Craft Rubber) untuk area tepian, dan penyisiran darat.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat sekitar Sungai Batang Pasaman bahwa bahaya banjir bandang bisa datang kapan saja. Seorang warga Talamau, Roni (42), yang ikut membantu pencarian, menyebutkan bahwa meskipun warga terbiasa dengan kenaikan air sungai, arus deras kali ini benar-benar di luar dugaan.
Pihak Basarnas mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama ketika beraktivitas di sungai saat musim hujan. “Kami mengingatkan warga untuk tidak memaksakan diri menyeberang sungai bila kondisi air sudah mulai deras, karena sangat berbahaya,” tegas Novi.
Jenazah Aldi yang ditemukan membawa kesedihan mendalam bagi keluarga, sementara tim SAR masih terus berjuang menemukan Eman, agar dapat segera kembali ke pelukan keluarganya.