
Salingka Media – Perkembangan penanganan infrastruktur kembali menjadi sorotan setelah ruas jalan provinsi terdampak bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius. Laporan terbaru dari Dinas BMCKTR Sumbar mencatat lonjakan jumlah titik masalah yang harus segera ditangani demi menjaga kelancaran mobilitas warga dan proses evakuasi. Data sementara menunjukkan kondisi jalan provinsi kini berada pada tahap penanganan intensif oleh pemerintah daerah bersama pihak terkait.
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat, Armizoprades, menyampaikan bahwa total ruas jalan provinsi terdampak bencana hidrometeorologi mencapai 16 ruas sejak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah pada 21 November 2025. Kerusakan yang tercatat bersifat beragam dan tersebar di berbagai titik, mulai dari badan jalan yang amblas hingga jembatan yang mengalami kerusakan berat.
Dari hasil pemetaan tim teknis di lapangan, total titik kerusakan tercatat mencapai 54 lokasi. Armizoprades merinci bahwa dari keseluruhan titik tersebut, terdapat 11 titik badan jalan amblas, 24 titik bahu jalan terban, 13 titik longsor, dua jembatan yang rusak berat, serta empat titik yang tertutup pohon tumbang. Sebagian titik yang terdampak telah memasuki tahap pembersihan awal, terutama untuk memastikan jalur evakuasi dapat dilalui dan distribusi bantuan ke wilayah terdampak tetap berjalan.
Ia menegaskan bahwa sebagian besar penanganan darurat difokuskan pada rute vital yang menjadi jalur utama mobilitas masyarakat. Hingga Minggu, 30 November 2025, koordinasi lintas instansi terus dilakukan, termasuk dengan pihak TNI/Polri serta relawan untuk mempercepat pembukaan akses jalan. Upaya ini menjadi prioritas agar proses penyaluran bantuan logistik kepada warga terdampak dapat berlangsung tanpa hambatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas BMCKTR Sumbar, Adratus Setiawan, menambahkan bahwa pendataan lapangan masih berlangsung. Data terbaru yang dikumpulkan tim menunjukkan jumlah ruas jalan provinsi terdampak bencana hidrometeorologi tetap berada pada angka 16 ruas dengan total 54 titik kerusakan yang memerlukan penanganan.
Berikut daftar lengkap ruas jalan provinsi yang terdampak:
Mangopoh – Padang Luar
Panti – Simpang Empat
Batas Payakumbuh – Suliki – Koto Tinggi
Pangkalan Koto Baru – Sialang – Gelugur
Palupuah – Pua Gadih – Koto Tinggi
Simpang Koto Mambang – Balingka
Matur – Palambayan
Palambayan – Palupuh
Simpang Gantiang Payo – Batas Tanah Datar – Sumani
Pintu Angin – Labuah Saiyo
Sijunjuang – Tanah Badantuang
Guguak Cino – Sitangkai
Teluk Bayur – Nipah – Purus
Teluk Kabung – Mandeh – Tarusan
Lubuak Sikapiang (Simpang Daliak) – Talu (Simpang Gantiang)
Lubuak Basung – Sungai Limau
Adratus menegaskan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena kondisi cuaca dan akses lapangan memengaruhi proses pengumpulan informasi. Namun, langkah penanganan cepat sudah dilakukan secara bertahap di seluruh lokasi prioritas.
Ia juga menyebut bahwa seluruh upaya penanganan dilakukan secara kolaboratif. Dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota, unsur TNI/Polri, relawan, hingga masyarakat lokal, menjadi bagian penting untuk mempercepat pemulihan akses jalan yang rusak. Fokus utama tetap pada pembukaan jalur evakuasi dan rute distribusi kebutuhan dasar bagi warga terdampak.





