
Salingka Media – Upaya licik seorang warga negara asing asal Brazil dalam menyelundupkan ganja ke Kepulauan Mentawai akhirnya terbongkar. Pria berinisial KC tersebut diduga kuat beli ganja dan menyamarkannya dalam paket berisi kurma. Paket itu dikirim menggunakan kapal penumpang Mentawai Fast dan berakhir dengan penangkapan dramatis oleh tim Satresnarkoba dan Satpolairud Polres Kepulauan Mentawai.
Penangkapan bermula dari laporan warga pada Senin, 28 April 2025, sekitar pukul 11.15 WIB. Warga curiga terhadap sebuah paket yang datang dengan kapal dan langsung memberi tahu polisi. Petugas kemudian melakukan pengintaian di sekitar Dermaga Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara.
“Tim gabungan kami memantau aktivitas di dermaga, hingga akhirnya seseorang berinisial AN datang untuk mengambil paket tersebut,” kata Kasat Narkoba Iptu Ali As Mardoni dalam keterangan resminya, Senin (5/5).
Begitu AN mengambil paket, polisi segera mengamankannya. Dalam penggeledahan, petugas menemukan satu kotak karton yang dilakban merah, satu kotak kurma bermerek Palmdates berisi 25 buah kurma, dan satu paket plastik berisi batang, daun, serta biji ganja kering seberat 41,67 gram.
AN mengaku hanya disuruh mengambil paket oleh seseorang berinisial WS. Setelah dimintai keterangan lebih lanjut, WS juga ikut diamankan. Ia menyatakan bahwa paket tersebut milik seorang WNA asal Brazil yang beli ganja dan menyuruhnya lewat jalur tak langsung agar tidak mudah terlacak.
Polisi lalu bergerak cepat ke Dusun Katiet, Desa Bosua, Sipora Selatan. Di sana, mereka menangkap KC, pria berkebangsaan Brazil yang disebut sebagai pemilik sebenarnya paket ganja tersebut. Penangkapan disaksikan langsung oleh aparat desa dan warga setempat.
“Ketiganya—AN, WS, dan KC—sudah kami amankan bersama barang bukti. Dari hasil tes urine, AN dan WS dinyatakan negatif narkoba. Namun KC, yang merupakan WNA asal Brazil beli ganja itu, terbukti positif sebagai pengguna,” jelas Iptu Ali.
Ia menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi. Pihaknya berkomitmen terus mempersempit ruang gerak peredaran narkoba, terutama di wilayah kepulauan yang kerap dijadikan jalur masuk barang terlarang.
“Kami mengapresiasi masyarakat yang turut membantu. Penyelidikan masih berlanjut, dan tak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat. Kami akan tingkatkan patroli untuk mencegah kasus serupa,” tutupnya.