Salingka Media – Seekor harimau Sumatera mati di Taman Rimba Jambi pada Kamis siang, 29 Mei 2025, menambah daftar kehilangan terhadap satwa langka di Indonesia. Harimau betina bernama Uni, yang telah menjadi penghuni tetap di kebun binatang tersebut selama bertahun-tahun, ditemukan tak bernyawa di dalam kandangnya sekitar pukul 12.20 WIB.
Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Agung Nugroho. Dalam keterangannya kepada awak media pada Sabtu (31/5), Agung menjelaskan bahwa usia lanjut dan penyakit menjadi dua faktor utama yang menyebabkan harimau Sumatera mati tersebut.
“Benar, harimau koleksi Taman Rimba Jambi bernama Uni telah mati. Usianya sudah sangat tua, dan memang ada sejumlah penyakit yang menyertainya,” ujar Agung, dikutip dari pernyataan resminya melalui Antara.
Diketahui, Uni telah berusia 23 tahun, melampaui harapan hidup rata-rata harimau Sumatera di penangkaran yang biasanya hanya berkisar antara 10 hingga 15 tahun. Umur panjang Uni dianggap sebagai pencapaian tersendiri dalam dunia konservasi satwa liar di Indonesia.
Informasi dari tim medis Taman Rimba Jambi menyebutkan bahwa dalam dua minggu terakhir, Uni mengalami penurunan nafsu makan yang cukup drastis. Selain itu, harimau tersebut menderita katarak di kedua matanya, kondisi yang memperburuk kesehatannya secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan penyebab pasti kematiannya, tim dokter hewan telah melakukan prosedur nekropsi atau autopsi hewan. Dalam proses tersebut, sejumlah sampel seperti darah, organ dalam, serta swab dari tubuh Uni dikumpulkan untuk keperluan pemeriksaan laboratorium.
“Langkah nekropsi sudah dilakukan oleh tim medis kami. Hasil resminya akan kami sampaikan setelah analisis laboratorium selesai,” tambah Agung Nugroho.