
Salingka Media -Dalam upaya pengendalian inflasi di daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Pasaman Barat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruangan Balkon Kantor Bupati, pada hari Senin (27/5).
Rapat yang dipimpin oleh Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, membahas tentang kondisi inflasi terkini di berbagai daerah di Indonesia. Tohir menyampaikan bahwa terdapat 3 provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi, yaitu Gorontalo (4,65%), Papua Barat (4,37%), dan Sulawesi Utara (4,24%). Selain itu, terdapat 19 provinsi lain yang inflasinya di atas standar nasional.
Tohir juga menyoroti 47 daerah yang tidak melaporkan perkembangan inflasi di wilayahnya. Hal ini menunjukkan kurangnya keseriusan dalam menangani inflasi di daerah tersebut.
“Saya harap kepala daerah bisa mengecek kenaikan harga di daerahnya masing-masing dan melakukan upaya-upaya yang betul-betul bisa dirasakan hasilnya, bukan hanya formalitas atau seremonial saja,” tegas Tohir.
Ia menambahkan bahwa beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah Bawang Merah (di 289 kabupaten/kota), Cabai Merah (di 246 kabupaten/kota), dan Gula Pasir (di 202 kabupaten/kota). Tohir mengingatkan kembali kepada pemerintah daerah untuk rutin menyampaikan laporan harian melalui wasinflasi.kemendagri.go.id.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa berdasarkan pemantauan harga sampai minggu keempat Mei 2024, beberapa komoditas pangan menunjukkan tren stabil dengan sedikit fluktuasi.
“Meskipun demikian, terlihat tren penurunan dari minggu ke minggu di bulan Mei 2024,” jelas Ismartini.
Di sisi lain, Dr. Nyoto Suwignyo dari Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Pangan Nasional, melaporkan bahwa Gerakan Pangan Murah (GPM) telah dilaksanakan sebanyak 4.665 kali di berbagai daerah di Indonesia sejak Januari 2024. Badan Pangan Nasional mendorong pemerintah daerah untuk menyusun jadwal GPM dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Berdasarkan data dari TPID Pasaman Barat, harga beberapa bahan pangan di wilayah tersebut menunjukkan tren menurun dari tanggal 20 hingga 27 Mei 2024. Penurunan harga terjadi pada Bawang Merah, Ikan Laut Tongkol, Gula Pasir Kristal Putih, Minyak Goreng Curah, dan Tepung Terigu Protein Rendah.
Data tersebut dikumpulkan dari pasar-pasar di wilayah Kinali, Simpang Tiga, Simpang Empat, Kapa, Padang Tujuh, Kajai, Talu, dan Paraman Ampalu.
Upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Pasaman Barat terus dilakukan melalui berbagai langkah strategis, seperti operasi pasar, pemantauan harga, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut, inflasi di daerah ini dapat dikendalikan dan harga kebutuhan pokok dapat terjangkau bagi masyarakat.