Indeks

Semua WNI di Iran Dipastikan Aman Usai Ledakan di Bandar Abbas

 

https://eraspace.com/urbanrepublic/page/urphoria?utm_source=meta&utm_medium=socialpaid&utm_campaign=ur-ads-rmb-trf-urversary-urphoria-shop-now-button-apr25

Salingka Media – Saat dunia dikejutkan oleh ledakan hebat di pelabuhan Shahid Rajaee, Bandar Abbas, Iran, kabar baik datang dari tanah air. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran dalam kondisi aman, tanpa satu pun menjadi korban.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikan Minggu (27/4) dari Jakarta, Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, menjelaskan ada sekitar 385 WNI di Iran. Menariknya, tak satu pun dari mereka tinggal di Bandar Abbas—kota pelabuhan yang terkena dampak langsung tragedi tersebut. “Sebagian besar mahasiswa Indonesia menetap di Qom, sementara lainnya tersebar di Tehran, ibu kota negara itu,” ujar Rolliansyah.

Menyinggung sedikit ke belakang, Rolliansyah juga mengungkap bahwa tahun lalu sempat ada dua WNI bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Bandar Abbas. Namun, keduanya sudah lama kembali ke Indonesia. Jadi, secara umum, posisi WNI relatif jauh dari lokasi bencana saat insiden terjadi.

Sementara itu, KBRI Tehran tidak tinggal diam. Sejak kabar ledakan mencuat, pihak kedutaan langsung berkoordinasi erat dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di berbagai penjuru Iran. Mereka memastikan semua orang Indonesia dalam keadaan baik-baik saja dan berjanji terus memantau situasi secara berkala.

Kalau ada WNI yang butuh bantuan darurat, jangan khawatir, Kemlu juga sudah menyiapkan hotline KBRI Tehran di nomor +989024668889. Mereka stand-by untuk segala kemungkinan.

Untuk diketahui, ledakan yang terjadi Sabtu (26/4) itu sangat dahsyat. Setidaknya 25 orang tewas dan lebih dari 1.100 lainnya luka-luka. Laporan awal menyebut ledakan dipicu bahan kimia dari tank gas, yang makin mudah tersulut karena suhu di sekitar pelabuhan kala itu mencapai 40 derajat Celcius.

Bandar Abbas sendiri merupakan pelabuhan vital bagi Iran, strategis karena berbatasan langsung dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA). Letaknya di provinsi Hormozgan, persis di pesisir utara Selat Hormuz—jalur pelayaran super penting dunia.

Saksi mata di lokasi menggambarkan suasana horor: api kecil awalnya tampak biasa saja, tapi dalam hitungan menit berubah menjadi kobaran besar. Panas ekstrem mempercepat penyebaran ke timbunan material mudah terbakar, yang akhirnya memicu ledakan masif.

Meski insiden ini mengguncang Iran, setidaknya ada sedikit kelegaan untuk keluarga WNI di tanah air: anak-anak bangsa kita di sana selamat tanpa kurang suatu apa pun.

Exit mobile version