Indeks

Rekonstruksi Tragis Pembunuhan Siswi MTsN: Cinta Tewas Dicekik, 74 Adegan Diungkap Polisi

Reka Ulang Kematian Tragis Cinta: 74 Adegan Dibongkar Polisi di Tanahdatar

Rekonstruksi Tragis Pembunuhan Siswi MTsN: Cinta Tewas Dicekik, 74 Adegan Diungkap Polisi – Dok. Posmetropadang

Salingka Media, Tanahdatar – Kasus yang mengguncang masyarakat Nagari Sungai Tarab kembali mencuat ke publik. Pihak kepolisian Tanahdatar akhirnya melakukan rekonstruksi atas pembunuhan keji terhadap seorang siswi MTsN bernama Cinta Novita Sari Mista (15). Proses ini membuka fakta mengejutkan: ada 74 adegan yang menggambarkan detik-detik terakhir hidup korban hingga jasadnya ditemukan dalam karung putih, tergeletak di pinggir jalan.

Dalam rekonstruksi yang digelar pada Senin (21/4), dua orang tersangka — Noval Julianto (26) sebagai pelaku utama, dan rekannya Bima (25) — turut diperlihatkan memperagakan ulang seluruh rangkaian kejadian. Rekonstruksi dilakukan di dua tempat berbeda: halaman Mapolres Tanahdatar dan sebuah sekolah TK yang menjadi lokasi utama peristiwa nahas itu.

“Pemilihan lokasi pertama di Mapolres adalah upaya untuk menjaga keamanan. Beberapa tempat kejadian tidak memungkinkan untuk dibuka ke publik,” ujar AKP Surya Wahyudi, Kasatreskrim Polres Tanahdatar, kepada media.

Di halaman Mapolres, sebanyak 24 adegan diperagakan, dimulai dari rencana awal hingga saat tersangka menjemput korban. Sisanya, sebanyak 50 adegan lainnya dilakukan di lokasi pembunuhan, yakni TK Pembina di Jorong Malintang, Kecamatan Salimpaung.

Polisi menggambarkan kronologi kejadian dengan cukup rinci. Noval, yang disebut sebagai otak dari peristiwa ini, mengeksekusi korban dengan cara dicekik hingga tewas, lalu menyetubuhi jenazah korban di lokasi kejadian. Aksi ini dilakukan meskipun sempat dicegah oleh Bima, yang saat itu berada di lokasi.

“Setelah itu, mayat Cinta dimasukkan ke dalam sarung dan dibuang di Sungai Tarab. Semua prosesnya tergambar jelas dalam rekonstruksi ini,” jelas AKP Surya.

Khusus untuk TKP pembuangan, sebanyak 13 adegan diperagakan, sementara total adegan di TKP pembunuhan berjumlah 47. Ini termasuk saat korban dibawa menggunakan sepeda motor, dicekik, diseret ke dalam ruang kelas, hingga saat jenazah dibungkus dan dibuang.

Warga yang mengetahui ada rekonstruksi di sekitar sekolah tampak antusias menyaksikan dari kejauhan. Beberapa dari mereka bahkan terlihat emosi, tak kuat menyaksikan bagaimana korban diperlakukan secara keji oleh pelaku yang dikenal oleh masyarakat sekitar.

Wali Nagari Lawang Mandailing, Zulfirman, ikut memberikan pernyataan. Ia mengapresiasi kerja cepat pihak kepolisian dan berharap kejadian memilukan seperti ini tidak terulang.

“Saya berharap ini yang terakhir di daerah kami. Mari kita lebih peka, terutama dalam mengawasi pergaulan anak-anak kita. Kejadian ini adalah tamparan keras bagi kita semua,” ujarnya lirih.

Rekonstruksi ini menjadi langkah penting dalam proses hukum yang sedang berjalan. Dengan diperagakannya seluruh adegan, diharapkan dapat memperjelas peran masing-masing tersangka dan mempercepat proses keadilan bagi korban.

Exit mobile version