Minangkabau

Prosesi Manabang Batang Pisang Sukses Warnai Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025

Prosesi Manabang Batang Pisang Sukses Warnai Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 – Foto : Humas Kota Pariaman

Salingka Media – Pada hari kelima bulan Muharram 1447 H, bertepatan dengan 1 Juli 2025, kemeriahan Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 kembali disemarakkan dengan dilaksanakannya prosesi vital, yaitu Manabang Batang Pisang. Ritual ini menandai tahapan penting kedua dalam pembuatan tabuik, sebuah tradisi turun-temurun yang sarat makna sejarah dan spiritual bagi masyarakat Pariaman. Keberhasilan prosesi Manabang Batang Pisang menjadi indikator kelancaran seluruh rangkaian acara budaya tahunan ini.

Pelaksanaan di Dua Lokasi Berbeda

Penting untuk dicatat bahwa prosesi sakral ini dilangsungkan di dua titik terpisah, mencerminkan dualisme dalam tradisi tabuik itu sendiri. Untuk Tabuik Subarang, lokasi yang dipilih adalah Kampuang Kaliang, yang terletak di Kelurahan Lohong, Kecamatan Pariaman Tengah. Sementara itu, kelompok Tabuik Pasa melaksanakan ritual penebangan di Simpang Alai Gelombang, Kelurahan Alai Gelombang, juga di Kecamatan Pariaman Tengah. Pemilihan lokasi ini bukan tanpa sebab, melainkan bagian integral dari pakem tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Rangkaian Ritual Penuh Makna

Sebelum pedang ditebaskan ke batang pisang, persiapan matang dilakukan mulai pukul 17.00 WIB. Batang pisang dan batang tebu, yang menjadi objek utama ritual, ditanam terlebih dahulu di area yang telah disiapkan secara khusus. Kemudian, sebuah prosesi arak-arakan pedang yang akan digunakan membelah batang pisang dan tebu digelar secara khidmat. Pedang tersebut diusung oleh Orang Tuo Tabuik dan Anak Tabuik, diiringi oleh tabuhan gandang tasa yang riuh rendah, menggema di seluruh penjuru lokasi, menambah suasana magis dan sakral.

Simbolisme Perjuangan di Karbala

Penebangan batang pisang dan batang tebu ini bukan sekadar ritual tanpa makna. Lebih dalam lagi, tindakan ini adalah sebuah simbol. Ia melambangkan ketajaman pedang yang digunakan dalam pertempuran epik di Karbala. Selain itu, prosesi ini juga merepresentasikan tuntutan atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, yang tragisnya gugur dalam pertempuran tersebut. Batang pisang yang telah ditebang selanjutnya dibawa menuju rumah tabuik, tempat khusus untuk disimpan sebagai bagian dari persiapan tabuik itu sendiri.

Dinamika Antar Kelompok Tabuik

Menjelang senja, sekitar pukul 18.30 WIB setelah sholat Magrib, prosesi penebangan untuk Tabuik Pasa dilanjutkan di lokasi yang telah ditetapkan. Setelah sukses ditebang, iring-iringan gandang tasa kembali mengantar rombongan menuju daraga, atau tempat di mana masing-masing tabuik akan dibuat dan dirangkai. Dalam perjalanan menuju daraga ini, khususnya di sekitar simpang Tugu Tabuik, seringkali terjadi momen yang disebut ‘basalisiah’, yaitu perselisihan kecil yang bersifat simbolis antara kelompok Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Namun, perselisihan ini selalu berakhir dengan damai, sebelum kedua kelompok melanjutkan perjalanan masing-masing ke daraga untuk meneruskan persiapan Hoyak Tabuik Piaman 2025.

Salingkamedia

Recent Posts

BNN Nyatakan Perang Total: Ratusan Kilogram Narkotika Dimusnahkan di Kampung Boncos

Salingka Media - Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan tegas mengumumkan perang terbuka terhadap narkoba, menandai…

7 jam ago

Penangkapan Bandar Narkoba di Pasaman: Wanita Berinisial MA Dibekuk dengan Tujuh Paket Sabu

Salingka Media - Aparat kepolisian di Pasaman mencatat keberhasilan signifikan dalam upaya pemberantasan peredaran narkotika.…

23 jam ago

Simpang Tabuik Pariaman Penuh Sesak, Saksikan Basalisiah Festival Tabuik 2025

Salingka Media - Antusiasme masyarakat Kota Pariaman begitu terasa saat Simpang Tabuik dipadati ratusan warga…

24 jam ago

Pemuda Tenggelam di Batang Ombilin, Ditemukan Meninggal Usai Berenang Menyeberangi Sungai

Salingka Media - Pemuda Tenggelam di Batang Ombilin, seorang remaja berusia 18 tahun, ditemukan tak…

1 hari ago

Penyanyi KIM Ditangkap atas Dugaan Sodomi Anak Tetangga di Limapuluh Kota

Salingka Media - Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Limapuluh Kota, di mana seorang pria yang…

1 hari ago

Istri Dianiaya Suami dengan Palu dan Gunting: Kepala dan Telinga Luka Parah di Payakumbuh

Salingka Media - Seorang karyawan swasta berusia 36 tahun asal Koto Tangah, Kecamatan Payakumbuh Barat,…

1 hari ago