Indeks
News  

Pria di Pelalawan Diserang Beruang Saat Cari Madu, Selamat Meski Luka Parah di Kepala

 

Dok. Humas

Salingka Media – Pagi yang awalnya biasa saja di kawasan hutan Kopau, Kelurahan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, tiba-tiba berubah mencekam. Seorang pria muda bernama Aziin (26), warga lokal yang dikenal sebagai pencari madu liar, mengalami nasib nahas ketika seekor beruang menyerangnya secara tiba-tiba. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB, Kamis, 1 Mei 2025.

Awalnya, Aziin berangkat seperti biasa—sendiri, membawa peralatan, menyusuri semak untuk mengumpulkan madu hutan yang kerap jadi sumber penghidupan. Tapi siapa sangka, pagi itu bukan hanya tentang lebah dan sarang manis. Seekor beruang liar muncul entah dari mana, lalu mencakar bagian kepala Aziin dengan kekuatan brutal.

Luka parah di kepala jadi bukti nyata betapa ganasnya serangan itu. Meski dalam kondisi berdarah-darah, Aziin berusaha tetap sadar. Dalam keadaan setengah sadar, ia berhasil mengendarai motornya sendiri—berlumur darah—menuju arah perkampungan terdekat.

Warga yang melihat kondisi Aziin sontak panik. Tak buang waktu, mereka segera membawanya ke Rumah Sakit Medicare di Sorek. Tapi karena luka yang diderita terlalu berat, pihak medis memutuskan untuk merujuk Aziin ke RS Selasih di Pangkalan Kerinci. Saat berita ini ditulis, ia masih dalam perjalanan, ditemani keluarga yang terus memantau kondisinya.

Situasi ini langsung menyita perhatian aparat. Polsek Kerumutan bergerak cepat ke lokasi kejadian. IPDA M. Ali Sodiq, Kapolsek Kerumutan, bersama timnya turun langsung dan turut berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Tujuannya jelas: mencari tahu penyebab dan mencegah agar insiden serupa tak terulang.

“Kita minta masyarakat tetap waspada, terutama yang beraktivitas di kawasan hutan. Ini bukan kejadian biasa, ini alarm keras bagi semua pihak,” ujar IPDA Sodiq di lokasi.

Menurutnya, kawasan hutan Kerumutan memang menyimpan banyak potensi—termasuk kehadiran satwa liar seperti beruang. Meski selama ini konflik jarang terjadi, tetap saja, risiko seperti ini nyata dan tak boleh diabaikan.

Kejadian ini menambah panjang daftar konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah Riau. Apalagi, semakin berkurangnya habitat membuat binatang seperti beruang makin sering mendekati permukiman. Warga dan pihak berwenang kini dituntut ekstra hati-hati.

Exit mobile version