Indeks

Prabowo Siap Hapus Outsourcing, Janji Pertemukan Buruh dan Pengusaha

Dok. Humas

Salingka Media – Hapus sistem outsourcing menjadi komitmen yang kembali ditegaskan Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di kawasan Monas, Jakarta. Dalam pidatonya yang bernada tegas namun penuh empati, Prabowo menyampaikan rencananya untuk membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional sebagai langkah awal menuju perubahan besar di sektor ketenagakerjaan.

Dewan tersebut nantinya akan dihuni oleh para pemimpin serikat buruh dari seluruh pelosok negeri. Fungsinya tidak sekadar simbolis. Mereka akan dilibatkan langsung untuk menelaah kondisi riil para pekerja, mengevaluasi peraturan yang dianggap merugikan buruh, dan memberi saran langsung kepada Presiden demi pembenahan sistem ketenagakerjaan nasional.

“Saya ingin, secepat mungkin, kita bisa hapus sistem outsourcing,” ujar Prabowo, menatap ribuan buruh yang hadir dengan harapan dan antusiasme. Namun ia juga menekankan pentingnya melihat persoalan ini dengan kepala dingin dan pertimbangan matang.

Menurut Prabowo, niat baik menghapus sistem outsourcing tidak bisa berdiri sendiri. Ia mengingatkan bahwa kepentingan investor dan pelaku usaha juga harus dijaga. Tanpa investasi, tidak akan ada pabrik yang berdiri. Dan tanpa pabrik, tidak ada lapangan kerja bagi buruh.

“Kita harus adil. Kita harus menjaga agar para investor tetap mau menanamkan modalnya di Indonesia. Kalau tidak, kalian juga yang nanti kesulitan mencari pekerjaan,” katanya jujur namun diplomatis.

Sebagai wujud konkret dari niat baik itu, Prabowo mengungkapkan rencana besar: mempertemukan para pemimpin buruh dengan para bos perusahaan di Istana Bogor. Pertemuan tersebut, yang disebutnya sebagai forum dialog terbuka, akan mempertemukan 150 pimpinan serikat buruh dengan 150 pemimpin perusahaan besar.

“Inilah cara kita. Duduk bersama, bicara terbuka. Saya ingin menciptakan harmoni, bukan konflik,” jelasnya.

Dalam forum tersebut, Prabowo berencana menyampaikan pesan keras namun bermakna kepada para pengusaha: bahwa kekayaan tidak seharusnya hanya dinikmati segelintir orang. Kesejahteraan buruh adalah bagian penting dari keberlangsungan bisnis itu sendiri.

“Jangan hanya ingin kaya sendiri. Sejahterakan juga pekerja-pekerja kalian. Mereka tulang punggung usaha kalian,” tegas Prabowo, mengakhiri pidatonya dengan sorakan semangat dari para buruh yang hadir.

Dengan janji hapus sistem outsourcing dan upaya mendekatkan dua kutub penting dunia kerja, Prabowo membuka jalan baru bagi reformasi ketenagakerjaan di Indonesia—yang adil bagi pekerja, namun tetap kondusif bagi investasi.

Exit mobile version