Indeks

Pembunuhan Sadis Gegara Utang Rp400 Ribu: Tubuh Korban Dimutilasi dan Dicor dalam Bak Mandi

Pembunuhan Sadis Gegara Utang Rp400 Ribu: Tubuh Korban Dimutilasi dan Dicor dalam Bak Mandi – Dok. posmetropadang.co.id

Salingka Media – Kasus mutilasi keji kembali mengguncang Sumatera Barat. Seorang pria bernama Periwisata ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya terpotong-potong dan dicor dalam bak mandi di bekas bangunan sarang burung walet, Bukit Ransam, Kampung Sungai Nipah, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak Satreskrim Polres Pesisir Selatan, diketahui bahwa korban dibunuh oleh temannya sendiri, Bobi (34), yang merupakan warga setempat. Tragedi ini bermula pada Maret 2023, ketika korban mendatangi pelaku di Kafe Karisma untuk meminjam uang sebesar Rp400 ribu.

Permintaan korban ditolak, dan hal ini memicu pertengkaran hebat. Dalam keadaan emosi, pelaku memukul korban dengan balok kayu hingga tewas, lalu menggorok lehernya menggunakan parang. Tak sampai di situ, tubuh korban kemudian dipotong-potong menggunakan gergaji agar muat dimasukkan ke dalam bak mandi.

Tubuh korban kemudian dicor menggunakan semen untuk menghilangkan jejak kejahatan. Namun, kejahatan ini akhirnya terungkap ketika seorang pekerja bangunan yang tengah merenovasi tempat tersebut menemukan kerangka manusia yang terbungkus terpal dan semen pada Sabtu (5/4).

Di lokasi kejadian juga ditemukan barang bukti berupa KTP milik korban. Polisi pun bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku keesokan harinya di Kenagarian Painan Utara, Kecamatan IV Jurai.

AKP M. Yogie Biantoro, selaku Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, menyampaikan bahwa pengungkapan kasus ini berhasil dilakukan dalam waktu 24 jam sejak kerangka ditemukan. Ia menambahkan bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan pertemanan dan motif pembunuhan adalah karena masalah pinjaman uang.

“Pelaku kini sudah diamankan di Mapolres Pesisir Selatan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif,” ujar AKP Yogie pada Senin (6/4).

Kasus ini menambah daftar panjang kriminalitas sadis yang dipicu oleh persoalan sepele. Kepolisian masih mendalami lebih lanjut latar belakang pelaku dan kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam tindak pidana tersebut.

Exit mobile version