
Salingka Media, Mentawai, Sumatera Barat – Tiga nelayan asal Mentawai terombang-ambing di laut selama sehari semalam setelah perahu yang mereka tumpangi pecah dihantam gelombang tinggi di perairan Pulau Pitoijat, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Rabu (5/3) pagi. Ketiga nelayan yang sempat dilaporkan hilang tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi selamat oleh Tim SAR gabungan pada Kamis (6/3) pagi.
Ketiga nelayan tersebut adalah Situmorang (46), Arifin (31), dan Jomanto (34). Sementara dua rekan mereka, Exfrizal (36) dan Pamberwan (27), berhasil diselamatkan lebih dulu oleh nelayan lain yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.
Cuaca Ekstrem Hambat Pencarian Tim SAR
Operasi pencarian sempat terkendala cuaca buruk. Gelombang tinggi dan angin kencang memaksa Tim SAR untuk kembali ke dermaga Tuapeijat pada hari pertama pencarian. Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi, menjelaskan bahwa angin berkecepatan 15 knot dan gelombang setinggi 1,5 meter membuat upaya penyelamatan sangat berisiko.
Setelah kondisi cuaca membaik, Tim SAR kembali melanjutkan pencarian pada Kamis pagi (6/3). Berkat penyisiran intensif, ketiga nelayan tersebut berhasil ditemukan pada koordinat 2°1’47.40″S 99°33’56.40″E, sekitar 6,20 mil laut arah timur laut dari lokasi kejadian awal.
Berhasil Dievakuasi dengan Selamat
Rudi menyatakan, para nelayan segera dievakuasi ke dermaga Tuapeijat dalam kondisi selamat. Berdasarkan keterangan dari para korban, diketahui bahwa dua rekan mereka yang lebih dulu ditemukan telah mencapai Pulau Pitojat dan menunggu cuaca membaik untuk kembali.
“Setelah memastikan seluruh nelayan yang dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi aman, operasi SAR resmi berakhir pada pukul 10.40 WIB,” ungkap Rudi.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem bagi nelayan di Kepulauan Mentawai, terutama saat melaut tanpa peralatan keselamatan yang memadai.