Indeks

Kecurangan UTBK 2025 Terbongkar: Kamera di Kacamata hingga Joki dari Hotel

 

Dok. Humas

Salingka Media – Saat naskah soal mulai dibuka dan peserta duduk rapi di ruang ujian, siapa sangka ada yang menyembunyikan alat perekam di kacamata?
Ya, UTBK 2025 ternyata tak sepenuhnya berjalan mulus. Di balik formalitas pelaksanaan yang tampak tertib, sejumlah celah dimanfaatkan demi ambisi masuk PTN favorit.

Panitia SNPMB mendeteksi sejumlah kecurangan selama pelaksanaan UTBK dari sesi 1 sampai 12. Bahkan ada kamera kecil yang diselipkan di sisi kacamata peserta, dan—ini yang cukup mengagetkan—mikrofon mungil ikut terpasang, nyaris tak terdeteksi alat apapun.

“Kami bisa tahu karena peserta di sebelahnya curiga. Katanya, ada gerak-gerik aneh dan bisik-bisik. Langsung dilaporkan ke pengawas,” ungkap Eduart Wolok, Ketua Umum Tim SNPMB dalam konferensi pers di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta (29/4/2025).

Kalau bukan karena laporan tersebut, kemungkinan besar alat itu lolos begitu saja. Eduart bahkan menyebutkan, secara fisik alat ini nyaris mustahil dikenali, apalagi hanya mengandalkan metal detector standar.

Tapi ini belum seberapa. Di kasus lain, polisi sampai turun tangan menyusuri jaringan joki yang beroperasi dari sebuah hotel.
Benar, dari hotel. Pelaku perjokian diketahui mengendalikan jalannya ujian dari jauh, memandu peserta lewat jalur komunikasi tersembunyi.

“Sempat digerebek sih… tapi waktu petugas sampai di lokasi, mereka udah kabur. Yang tersisa cuma kamar kosong dengan bekas kabel digunting-gunting,” cerita Eduart, sedikit menyayangkan situasinya.

Menurut data resmi, ada tujuh pelaku perjokian yang tertangkap tangan sejauh ini. Dan tak hanya itu, jaringan joki ini bahkan lintas provinsi. Salah satu yang mencolok: mayoritas peserta yang menggunakan jasa joki ini memilih jurusan kedokteran—kompetisi yang memang sangat ketat.

Dari pihak panitia, sebenarnya berbagai fasilitas sudah disediakan. Mulai dari try out resmi hingga simulasi soal UTBK agar peserta lebih siap dan nggak tergoda untuk curang.
“Kami imbau adik-adik peserta untuk jujur dan percaya pada kemampuan sendiri. Kita sudah siapkan banyak latihan. Harusnya cukup,” tambah Eduart.

Exit mobile version