Salingka Media, Padang Panjang – Insiden kecelakaan tunggal kembali terjadi di kawasan rawan kecelakaan, Silaiang Bawah, Sumatra Barat. Sebuah bus pariwisata berwarna putih dilaporkan keluar jalur dan menabrak pagar rumah warga serta tempat pencucian mobil pada Sabtu dini hari, 19 April 2025, sekitar pukul 05.00 WIB. Diduga kuat, kecelakaan disebabkan oleh sopir yang mengemudi dalam kondisi mengantuk.
Kronologi Kejadian: Bus Oleng dan Menabrak Pagar Beton
Menurut saksi mata bernama Eri (57), warga sekitar yang menyaksikan kondisi pascakejadian, bus tersebut tampak oleng ke sisi kiri jalan sebelum menghantam pagar beton. Eri mengaku mendengar cerita dari beberapa jemaah subuh yang lewat, bahwa sopir sempat mengeluhkan rasa kantuk saat dalam perjalanan menuju Padang.
“Katanya sopir sempat mengaku mengantuk. Penumpangnya sekitar enam orang,” ujar Eri.
Kerusakan pada Dua Bangunan, Identitas Bus Masih Misterius
Benturan keras menyebabkan pagar dua bangunan, yakni rumah warga dan tempat pencucian mobil, mengalami kerusakan cukup parah. Sayangnya, saat kejadian masih dalam kondisi gelap, sehingga tidak ada warga yang dapat memastikan merek, nomor polisi, ataupun identitas bus secara pasti.
“Masih gelap waktu itu, jadi tak terlihat jelas. Tapi pagar rumah dan cucian mobil rusak parah,” tambah Eri.
Belum Ada Laporan Resmi, Dugaan Damai di Tempat
Menanggapi kejadian ini, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Padangpanjang, Iptu Jamalluddin, menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kecelakaan tersebut. Ia menduga, bisa jadi permasalahan telah diselesaikan secara kekeluargaan antara sopir dan pemilik bangunan.
“Hingga saat ini belum ada laporan masuk. Mungkin saja mereka sudah menyelesaikan secara damai. Namun kami tetap mengingatkan para sopir untuk tidak memaksakan berkendara saat mengantuk,” tegasnya melalui sambungan telepon.
Pentingnya Kesadaran Akan Bahaya Mengemudi Saat Lelah
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pemilik rumah ataupun pihak pengelola bus. Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan bahaya mengemudi dalam kondisi lelah, terutama di jalur-jalur yang dikenal rawan seperti Silaiang Bawah.