Salingka Media – Pagi yang seharusnya tenang di Kota Padang pada Jumat (27/6), seketika berubah menjadi gempar. Seorang penghuni Hotel Santika Premiere Padang, yang berlokasi di Jalan Jenderal A. Yani, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, ditemukan meninggal dunia di lantai dasar hotel. Dugaan awal menyebutkan bahwa korban melompat dari lantai 6 hotel tersebut.
Peristiwa mengejutkan ini langsung menarik perhatian aparat kepolisian. Tim Identifikasi Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Padang bersama Unit Reskrim Polsek Padang Barat segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah menerima laporan dari pihak hotel. Diketahui kemudian, korban berinisial Y (48), seorang dokter spesialis mata.
Kapolsek Padang Barat, AKP Dwi Angga, membenarkan penemuan sesosok mayat yang tergeletak di lantai dasar hotel tersebut saat dikonfirmasi oleh Infosumbar. Jenazah korban, yang telah ditutupi plastik hitam sebelum petugas tiba, masih dalam proses identifikasi lebih lanjut. “Data masih kami himpun. Personel kami masih berada di lapangan untuk melakukan olah TKP. Yang jelas, belum bisa kami simpulkan penyebab pasti kejadian ini. Untuk informasi selanjutnya akan kami sampaikan nanti,” ujar AKP Dwi Angga pada Jumat siang.
RSUD M. Yamin Benarkan Almarhum Adalah Pegawai Mereka
Kabar tragis ini segera menyebar dan menyelimuti dunia medis Sumatera Barat. Belakangan, terungkap bahwa korban adalah seorang dokter spesialis mata dari RSUD Prof. M. Yamin Pariaman.
Direktur RSUD Prof. M. Yamin Pariaman, dr. Mutiara Islami, mengonfirmasi kabar duka tersebut. Melalui sambungan telepon pada Jumat (27/6), dr. Mutiara menyatakan dengan berat hati, “Benar, beliau adalah dokter spesialis mata yang bekerja di RSUD M. Yamin. Sejak menjadi PNS, beliau sudah mengabdi di sini. Kami semua sangat terkejut dengan kabar ini.”
Menurut dr. Mutiara, sosok almarhum dikenal baik dan memiliki dedikasi tinggi terhadap profesinya. Ia selalu menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab. “Rumah sakit sangat berduka. Kami kehilangan seorang dokter yang sangat berbakti dan sungguh-sungguh dalam bekerja,” tuturnya. Dr. Mutiara juga menambahkan informasi mengenai kehidupan pribadi dokter Y, yang diketahui belum menikah dan tidak menetap di Pariaman. “Beliau tinggal di Padang dan biasa bolak-balik ke Pariaman untuk bekerja,” jelasnya.