
Salingka Media – Di sebuah kamar kos sederhana di Lorong Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, sore itu tidak ada yang menyangka akan terjadi sebuah insiden memilukan—dan mengerikan. Seorang bayi laki-laki, baru enam bulan usianya, diduga menjadi korban amukan emosi nenek kandungnya sendiri.
Sebut saja PD, wanita 25 tahun bertato yang selama ini dikenal sebagai pengasuh utama si bayi, tiba-tiba terekam kamera sedang membanting cucunya, PC, ke atas kasur. Bukan, ini bukan rekaman tersembunyi. Justru sebaliknya. Aksi itu ia rekam sendiri, lalu dikirimkan langsung ke ibu si bayi. Ya, ibu kandung dari anak malang itu.
Peristiwa ini terjadi pada Senin sore, tanggal 21 April 2025, sekitar pukul lima lewat. Polisi menyebut lokasi kejadian berada di dalam kamar kos tempat PD tinggal. Menurut keterangan Iptu Hariddin dari Polresta Kendari, kejadian ini bukan sekadar luapan emosi sesaat—ada rangkaian cerita kelam di baliknya.
Konon, sejak si bayi lahir, sang ibu, PA, memilih pergi merantau tanpa banyak jejak. Bantuan keuangan? Nyaris tak ada. Sementara PD—yang sebenarnya masih tergolong muda—harus mengasuh sang cucu tanpa dukungan. Kecewa, tertekan, dan akhirnya marah ketika melihat gaya hidup mewah sang anak di media sosial, PD dikabarkan kehilangan kendali.
“Dia merasa sangat terbebani, ditinggal anaknya sendiri tanpa bantuan, lalu harus mengurus cucu sendirian,” ujar Hariddin. Frustrasi itulah yang memicu aksi nekat PD.
Dalam video yang kini ramai dibicarakan di media sosial, PD tampak benar-benar emosi. Ia mengatur kamera ponselnya sendiri, lalu merekam saat dirinya membanting tubuh mungil PC ke atas kasur. Untungnya, adik PD yang ada di lokasi segera mengambil alih dan menyelamatkan si bayi.
Namun, bukan hanya soal emosi. Hasil penyelidikan lebih lanjut menemukan fakta lain yang bikin merinding. Dua hari sebelum kejadian, PD diduga menenggak enam butir obat keras merek Ifarsyl, dan juga sempat mengonsumsi sabu.
“Tes urine pelaku positif, mengandung methamphetamine dan amphetamine,” jelas Hariddin menambahkan.
Video berdurasi singkat itu akhirnya beredar luas. Ibu korban, yang menerima rekaman dari PD sendiri, membagikannya ke kenalan di Kendari. Dalam waktu singkat, cuplikan tersebut viral dan menyulut kemarahan publik.
Menanggapi laporan warga, Tim Buser 77 Polresta Kendari langsung bertindak. Mereka menemukan bayi PC di rumah orang tua PD, di kawasan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Watu-Watu. Bayi itu segera dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa kesehatannya.
Kabar terakhir, kondisi PC mulai stabil meski masih dalam pengawasan medis. Sementara PD kini sudah diamankan dan tengah menjalani proses hukum atas tindakannya.