Indeks

3 Buronan Operator Judi Online H55 Hiwin Masih Diburu Polisi

3 Buronan Operator Judi Online H55 Hiwin Masih Diburu Polisi
3 Buronan Operator Judi Online H55 Hiwin Masih Diburu Polisi – Dok. Humas

Salingka Media – Perburuan terhadap pelaku di balik praktik judi online masih terus dilakukan aparat penegak hukum. Tiga nama kini menjadi buronan dalam kasus situs ilegal H55.Hiwin.Care yang sempat mencuat ke publik. Ketiganya diduga memainkan peran krusial dalam jaringan besar yang mengoperasikan judi daring lintas negara. Pihak kepolisian menyatakan mereka tidak akan berhenti sampai semua pihak yang terlibat dalam kasus ini tertangkap.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Wahyu Widada, mengungkapkan ketiga buronan tersebut masing-masing berinisial T, FS, dan D. Mereka diduga turut mengatur jalannya operasional situs judi online yang telah meresahkan masyarakat itu.

Sosok berinisial T disebut merupakan warga negara China. Ia diyakini memerintahkan QR—yang kini telah ditangkap—untuk bertindak sebagai penanggung jawab kerja sama dengan penyedia layanan pembayaran di Indonesia. Perannya tidak main-main, karena dari tangannya lah jalur dana untuk judi online bisa mengalir.

Sementara itu, FS, yang disebut sebagai warga negara Indonesia, memiliki tugas mencari sosok yang bisa dijadikan figur Direktur untuk perusahaan agregator merchant. Perusahaan ini nantinya digunakan sebagai kedok untuk menampung dan menyalurkan dana hasil aktivitas buronan judi online tersebut.

Buron ketiga, D, juga disebut berasal dari China. Ia diduga kuat menampung perusahaan-perusahaan fiktif dan sejumlah rekening milik tersangka RJ yang telah lebih dahulu ditangkap. Rekening-rekening itu digunakan sebagai alat operasional dari praktik perjudian digital yang dijalankan.

Dalam penyidikan lebih lanjut, polisi mengungkap bahwa selain situs H55.Hiwin.Care, ada enam situs lainnya yang juga teridentifikasi menggunakan server serupa. Temuan ini menandakan skala kejahatan yang sangat luas dan terorganisir, dengan kemungkinan keterlibatan banyak pihak lainnya yang masih dalam proses pelacakan.

Exit mobile version